
Tematik
Cinta Dusta terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam – Bagian ke-1 (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)
Terakhir diperbaharui: Senin, 31 Agustus 2015 pukul 12:39 pm
Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=10808
Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.
Alhamdulillah, pada Rabu pagi, 16 Rabi’ul Awwal 1436 / 7 Januari 2015 terselenggara ceramah agama live di Radio Rodja dan Rodja TV bersama Ustadz Ahmad Zainuddin yang mengetengahkan sebuah tema yang sangat berkesesuaian dengan bulan di mana kita berada di atasnya, yaitu bulan Rabi’ul Awwal. Ceramah tema ini adalah tentang Cinta Dusta terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam (Bagian ke-1). Mari kita simak ceramah ini. Semoga dengan menyimak ceramah ini bisa menjadi bahan muhasabah bagi diri kita.
Daftar Isi
Ringkasan Ceramah Agama Islam: Cinta Dusta terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam (Bagian ke-1)
Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hukumnya wajib dan tanda yang paling agung dari keimanan.
Di antaranya hadits riwayat Bukhari. Dari ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu:
كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم وهو آخذ بيد عمر بن الخطاب فقال له عمر يا رسول الله لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي فقال النبي صلى الله عليه وسلم لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك فقال له عمر فإنه الآن والله لأنت أحب إلي من نفسي فقال النبي صلى الله عليه وسلم الآن يا عمر
“Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau sedang berpegangan tangan dengan tangan ‘Umar bin Khaththab. Lalu berkata ‘Umar radhiyallahu ‘anhu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu, kecuali dari diriku.” Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak, demi jiwaku yang berada di tanganNya, sampai aku lebih engkau cintai dibandingkan dirimu.” ‘Umar langsung berkata kepada Rasulullah, “Sekarang, demi Allah, sungguh engkau lebih aku cintai dibandingkan diriku sendiri.” Rasulullah bersabda, “Sekarang, wahai Umar, (baru sempurna imanmu.)””
Apabila seseorang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia harus mengalahkan cinta kepada siapa pun dan apa pun, sampai dirinya sendiri, baru benar-benar sempurna cintanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (التوبة: ٢٤)
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS At-Taubah: 24)
Lalu bagaimana agar kita bisa benar-benar mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sebenar-benar cinta? Bagaimana kita bisa terhindar dari cinta palsu atau cinta dusta kepada kekasih Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?
Download Ceramah Agama: Ustadz Ahmad Zainuddin – Cinta Dusta terhadap Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam (Bagian ke-1)
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Silakan share ke Facebook, Twitter, dan Google+.
