Masjid Al-Barkah

Kaidah-Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islami

Kaidah Fiqih: Allah tidak Menerima Amalan kecuali yang Didasari Ikhlas dan Mutaba’ah – Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islami (Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.)

By  |  pukul 12:10 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 6:10 am

Tautan: https://rodja.id/4d9

Kajian kaidah fiqih oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.

Berikut ini merupakan rekaman dari pelajaran Kaidah Fiqih yang disampaikan oleh Ustadz Kurnaedi pada Kamis pagi, 22 Rabiul Akhir 1436 / 12 Februari 2015 di Radio Rodja dan RodjaTV. Kajian ini membahas buku “Kaidah-Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islami” karya Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf hafidzahullah. Pada pertemuan yang lalu, Ustadz Kurnaedi telah menjelaskan bagian ke-2 dari kaidah fiqih “Amal Perbuatan itu Tergantung Pada Niatnya (Bagian ke-3)” dari buku tersebut, dan pada pertemua kali ini, beliau menyampaikan tentang Kaidah Fiqih “Allah tidak Menerima Amalan kecuali yang Didasari Ikhlas dan Mutaba’ah“. Semoga bermanfaat.

Ringkasan Kajian Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islami

Kaidah Fiqih: Allah tidak Menerima Amalan kecuali yang Didasari Ikhlas dan Mutaba’ah

Pada kajian kali ini, akan dibahas sebuah kaidah yang sangat penting, yang mana kaidah ini diambil dari perkataan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah di dalam kitab Madarij As-Salikin. Beliau berkata:

لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ خَالِصًا لِوَجْهِهِ عَلَى مُتَابَعَةِ أَمْرِهِ

“Allah tidak menerima amalan kecuali jika amalan tersebut ikhlas karena mencari wajahNya dan amalan tersebut sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Ada empat hal yang perlu dipahami dari kaidah di atas, di antaranya adalah:

Baca Juga:
Amal Tergantung Niatnya - Kaidah Fikih

– Maksud dari amal yang diterima di dalam kaidah tersebut adalah amal yang dicintai dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
– Sedangkan yang dimaksud amalan adalah seluruh gerakan anggota badan, mencakup juga ucapan dan seluruh perbuatan.
– Kemudian, ikhlas yang dimaksud di sini adalah memurnikan maksud dalam rangka menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mutaba’ah artinya adalah mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam seluruh perkataan dan perbuatan, serta mengamalkannya sesuai dengan apa yang telah disyariatkan atau dicontohkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Silakan simak kajian selengkapnya yang berkaitan dengan ikhlas dan Mutaba’ah di dalam rekaman kajian yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi ini. Semoga bermanfaat.

Download Kajian Kaidah Fiqih: Allah tidak Menerima Amalan kecuali yang Didasari Ikhlas dan Mutaba’ah

Jangan lupa untuk turut membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan pahala yang besar.

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.