Masjid Al-Barkah

Khutbah Jumat

Konsep Seorang Muslim dalam Menyikapi Pembagian Rezeki dari Allah (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)

By  |  pukul 1:10 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 6:10 am

Tautan: https://rodja.id/4d6

Khutbah Jumat oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.

Berikut ini rekaman khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, pada Jumat, 23 Rabiul Akhir 1436 / 13 Februari 2015. Dalam khutbah ini, Ustadz Ahmad Zainuddin menyampaikan materi tentang “Konsep Seorang Muslim dalam Menyikapi Pembagian Rezeki dari Allah“. Mari download khutbah Jumat yang berdurasi singkat ini untuk dapat mengambil faedah yang banyak, insya Allah.

[sc:konten-alamat-masjid-al-barkah]

Ringkasan Khutbah Jumat: Konsep Seorang Muslim dalam Menyikapi Pembagian Rezeki dari Allah

Ketika seorang muslim berbicara tentang rezeki, maka ada beberapa konsep. Di antaranya adalah:

1. Seorang muslim harus meyakini bahwa tidak ada yang memberikan rezeki kecuali Allah Ta’ala
Di dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS Adz-Dzariyat [51]: 58)

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa “Ar-Razzaq” adalah nama Allah sebagai Dzat yang memberikan rezeki, kemudian memberikan lagi, kemudian memberikan lagi tanpa batas.

2. Seorang muslim harus yakin bahwa rezekinya telah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, bahkan ketika ia masih di dalam rahim ibunya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ

Baca Juga:
Pelajaran dan Hikmah dari Hadits-Hadits seputar Ramadhan (Ustadz Abu Qatadah)

“Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya.” (HR AL-Bukhari dan Muslim)

Dengan konsep ini, maka seorang muslim ketika berhadapan dengan permasalahan rezeki maka tidaklah ia akan meminta rezeki kecuali kepada Allah. Ia juga tidak akan pernah merasa sedih dengan apa yang belum ia dapat, atau bahkan merasa kekurangan atau kehilangan. Hal itu karena ia yakin bahwa seluruh rezekinya telah diatur dan ditakdirkan oleh Allah Ta’ala.

3. Yang mulia disisi Allah bukanlah orang yang paling banyak rezekinya.

Apa saja “Konsep Seorang Muslim dalam Menyikapi Pembagian Rezeki dari Allah” dan bagaimana penjelasan mengenai hal itu? Silakan simak kelanjutannya di dalam rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin di Masjid Al-barkah ini.

Dengarkan dan Download Khutbah Jumat Masjid Al-Barkah: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc – Konsep Seorang Muslim dalam Menyikapi Pembagian Rezeki dari Allah

Mari kita bagikan khutbah Jumat ini kepada saudara-saudara kita, baik file hasil downloadnya maupun tautan / link ini ke akun Facebook, Twitter, dan Google+ kita. Semoga bermanfaat bagi saudara-saudara kita, terutama kita sendiri sebagai ilmu dan amal shalih. Aamiin.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.