
Tematik
Saat Dimulai Kiamat (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)
Terakhir diperbaharui: Kamis, 05 Maret 2015 pukul 3:09 pm
Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=11965
Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.
Ceramah berikut adalah sebuah materi seputar tazkiyatun nufus (penyucian jiwa) yang disampaikan pada Rabu pagi, 13 Jumadal Ula 1436 / 4 Maret 2015 yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin secara langsung dari Masjid Imam Syafi’i Banjarmasin. Ceramah tersebut berjudul “Saat Dimulai Kiamat” dan kini alhamdulillah dapat Anda segera download sekarang juga.
[sc:status-tematik-ustadz-ahmad-zainuddin-2014]Daftar Isi
Ringkasan Ceramah Agama Islam: Saat Dimulai Kiamat
Sebagian orang mengatakan bahwasanya kiamat masih jauh, mungkin 2020, 2050, 2060, … Kiamat masih jauh… Belum ada dajjal… Belum datang Ya’juj dan Ma’juj… Belum datang awan hitam yang ada di atas langit-langit dunia…
Kalau kita perhatikan perkataan-perkataan para ulama tentang kapan kiamat sebenarnya. Misalkan perkataan dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
إنكم تقولون: القيامة، القيامة
“Sesungguhnya kalian mengucapkan, “Kiamat… kiamat…”
Sering orang membicarakan, “Kapan sebenarnya kiamat,” “Kapan sebenarnya kiamat.” Maka beliau mengatakan:
فإن من مات قامت قيامته
“Sesungguhnya siapa yang meninggal, maka mulai saat itu kiamatnya.”
Lihat, dari perkataan ini, kita ambil pelajaran, bahwa sebenarnya hari kiamat dimulai di saat ruh terpisah dari jasad seseorang. Itulah mulainya hari kiamat. Jadi, jangan mengira hari kiamat masih panjang, masih jauh, kita berleha-leha dulu, kita santai-santai saja dulu, kita nikmati saja dunia dan seisinya, kita have fun saja… Tidak! Tetapi hari kiamat saat dimulainya adalah tatkala seseorang dicabut nyawanya oleh malaikat maut.
Ayo download rekaman ceramah agama Islam ini sekarang juga, semoga bermanfaat sebagai bahan muhasabah diri.
Download Ceramah Agama: Ustadz Ahmad Zainuddin – Saat Dimulai Kiamat
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Bagikan juga yuk ke Facebook, Twitter, dan Google+, sehingga dapat menjadi bahan muhasabah bagi saudara-saudara Muslimin kita.

2 Comments