
Fiqih Do'a dan Dzikir
Redaksi Bacaan Istighfar – Bagian ke-3 – Fiqih Do’a dan Dzikir (Ustadz Abdullah Zaen, M.A.)
Terakhir diperbaharui: Senin, 27 April 2015 pukul 3:11 pm
Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=13222
Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A.
Berikut ini, rekaman MP3 kajian fiqih do’a dan dzikir bersama Ustadz Abdullah Zaen yang rutin diselenggarakan tiap Senin pagi, kajian ini disiarkan live pada Senin pagi, 8 Rajab 1436 / 27 April 2015, pukul 10:00-11:00 WIB. Pada kajian kali ini, beliau menyampaikan kajian dengan tema “Redaksi Bacaan Istighfar (Bagian ke-3)“, setelah sebelumnya menjelaskan tentang Redaksi Bacaan Istighfar (Bagian ke-2). Silakan, Anda dapat download rekaman kajiannya atau dengarkan langsung.
Daftar Isi
Ringkasan Ceramah Agama: Redaksi Bacaan Istighfar (Bagian ke-3)
Pada pertemuan lalu kita telah membahas beberapa redaksi istighfar yang termaktub di dalam Hadits. Berikut kelanjutannya:
Kesembilan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
“Ya Allâh, ampunilah kami dan sayangilah kami, serta terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR An-Nasa’i dalam Al-Kubra)
Kesepuluh:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya”
(Dalam HR Bukhari, Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sehari membacanya lebih dari tujuhpuluh kali.”
Kesebelas:
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Ya Rabbi ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang”.
(Dalam HR Abu Dawud yang dinilai sahih oleh al-Albany, Ibn Umar radhiyallahu’anhuma menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering membaca istighfar di atas dalam sekali duduk sebanyak seratus kali.)
Dalam berbagai redaksi di atas, istighfar digandengkan dengan permohonan taubat. Ibn al-Qayyim dalam Madarij As-Salikin menjelaskan bahwa jika istighfar disebutkan secara bersamaan dengan taubat, maka yang dimaksud dari istighfar adalah meminta perlindungan dari keburukan dosa yang telah terjadi. Sedangkan taubat adalah kembali dan meminta perlindungan dari keburukan yang dikhawatirkan terjadi di masa yang akan datang, berupa kejelekan amal yang dia perbuat. Maka istighfar adalah menghilangkan keburukan, sedangkan taubat adalah meminta adanya manfaat (kebaikan). Ampunan akan melindungi diri kita dari keburukan dosa yang telah terjadi. Adapun taubat, setelah adanya perlindungan tersebut, maka terwujudlah apa yang dia cintai atau dia harapkan berupa maslahat atau kebaikan.
Keduabelas:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
“Aku memohon ampun kepada Allah”
Redaksi di atas dibaca antara lain setiap selesai shalat fardhu, sebanyak tiga kali. Sebagaimana dalam HR Muslim dari Tsauban radhiyallahu’anhu.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai redaksi bacaan istighfar bersama Ustadz Abdullah Zaen dengan mendengarkannya langsung melalui player yang kami sediakan atau download rekaman kajiannya sekarang juga. Semoga bermanfaat.
Download Ceramah Agama: Redaksi Bacaan Istighfar (Bagian ke-3)
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Jangan lupa untuk membagikan link download ceramah kepada saudara-saudara kita melalui akun Facebook, Twitter, dan Google+ kita. Semoga Allah membalas amal kebaikan kita. Aamiin.
