
Al-Bahrur Raa-iq fii Zuhdi war Raqaa-iq
Penyakit Riya’ – Bagian ke-7 – Kitab Bahrur Raiq (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)
Terakhir diperbaharui: Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 6:05 am
Tautan: https://rodja.id/42j
Ceramah agama oleh: Ustadz Mahfudz Umri, Lc.
Kajian kitab Al-Bahru Ar-Raa-iq fii Zuhdi wa Ar-Raqaa-iq (البحر الرائق في الزهد والرقائق) oleh Al-Ustadz Mahfudz Umri, Lc. yang disiarkan secara live pada Ahad pagi, 18 Ramadhan 1436 / 5 Juli 2015. Pada kajian sebelumnya telah dijelaskan tentang “Penyakit Riya’ (Bagian ke-6)“, dan pada kajian kali ini, beliau akan membawakan tema “Penyakit Riya’ (Bagian ke-7)“. Semoga bermanfaat.
Ringkasan Ceramah Agama: Penyakit Riya’ (Bagian ke-6)
Semua orang cenderung suka dengan pujian, dan itulah memang sifat dari manusia. Namun, ketika dia beribadah kepada Allah kemudian dia berharap pujian dari orang lain, maka ini sangat berbahaya dan hal ini tidak diperbolehkan. Di dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، فَمَنْ عَمِلَ عَمَلاأَشْرَكَ فِيهِ غَيْرِي مَعي غيري تركتهُ وشِرْكَهُ
“Aku adalah Dzat yang tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa yang beramal suatu amalan disekutukan di dalamnya dengan selain diriKu, maka aku tinggalkan ia dan sekutunya.”
Maknanya dalah Allah tidak butuh terhadap amal kita jika kita menyekutukannya dalam mengamalkan suatu amalan.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai “Penyakit Riya” ini di dalam rekaman kajian yang disampaikan oleh Ustadz Mahfudz Umri, Lc. berikut ini. Smeoga bermanfaat.
Dengarkan dan Download Kajian “Bahrur Raa-iq”: Penyakit Riya’ (Bagian ke-6)
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Jangan lupa untuk turut serta dalam menyebarkan link download kajian ini ke Google+, Facebook, dan Twitter. Barakallahu fikum.
