
Kitab At-Tauhiid
Hukum Mencela Masa hingga Wajibnya Menghormati Nama-Nama Allah – Kitab Tauhid (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq Al-Badr)
Terakhir diperbaharui: Kamis, 04 Oktober 2018 pukul 8:47 am
Tautan: https://rodja.id/225
Ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan kitab At-Tauhid oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Abu ‘Abdil Muhsin Firanda Andirja, M.A.
Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab tauhid yang disampaikan oleh Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahumallah, pada Senin sore, 13 Al-Muharram 1437 / 26 Oktober 2015. Pada pertemuan sebelumnya, Syaikh Abdurrazaq telah menjelaskan tentang “Hukum Orang yang Tidak Rela dengan Sumpah yang Menggunakan Nama Allah dan Seterusnya“. Dan pada kajian kali ini, beliau akan menyampaikan bab tentang “Hukum Mencela Masa hingga Wajibnya Menghormati Nama-Nama Allah“. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi
Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab At-Tauhid Ini
Hukum Mencela Masa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُم بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS Al-Jatsiyah [45]: 24)
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال الله تعالى: يؤذيني ابن آدم يسب الدهر وأنا الدهر، أقلب الليل والنهار
“Allah Ta’ala berfirman, “Manusia menyakiti Aku, dia mencaci maki masa, padahal Aku adalah (Pemilik dan Pengatur) masa, Akulah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti”.”
Hukum Menggunakan Gelar “Qhadi Al-Qudhat” dan yang Semacamnya
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَخْنَعَ اسْمٍ عِنْدَ اللَّهِ رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الْأَمْلَاكِ، لَا مَالِكَ إِلَّا اللَّهُ. قَالَ سُفْيَانُ مِثْلُ شَاهَانْ شَاهْ
“Sesungguhnya gelar (nama) yang paling hina di hadapan Allah adalah seseorang yang menggunakan gelar “Raja Diraja”, tidak ada raja yang haq selain Allah. Sufyan berkata: “Juga seperti Syahnan Syah”.”
Wajibnya Menghormati Nama-Nama Allah
Diriwayatkan dari Abu Syuraih, bahwa ia sebelumnya diberi kuniyah (sebutan, nama panggilan) “Abul Hakam”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
إن الله هو الحكم، وإليه الحكم، فقال: إن قومي إذا اختلفوا في شيء أتوني فحكمت بينهم، فرضي كلا الفريقين. فقال رسول اللهِ صلى الله عليه وسلم: ما أحسن هذا، فما لك من الولد؟ قال: لي شريح، ومسلم، وعبد الله، قال: فمن أكبرهم؟ قلت: شريح، قال: فأنت أبو شريح
“Sesungguhnya Allah itu adalah A-Hakam dan hanya kepadaNya segala perkara dimintakan keputusan hukumnya Ia berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya kaumku, apabila berselisih pendapat dalam suatu perkara, mereka datang kepadaku, lalu aku memberikan keputusan hukum di antara mereka, dan kedua belah pihak pun sama-sama menerimanya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alangkah baiknya hal ini, apakah kamu mempunyai anak?” Ia menjawab, “Syuraih, Muslim, dan Abdullah”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapakah yang tertua di antara mereka?”. “Syuraih”, jawabku. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu, kamu adalah Abu Syuraih”.”
Simak penjelasan selengkapnya pembahasan mengenai “Hukum Mencela Masa hingga Wajibnya Menghormati Nama-Nama Allah” di dalam rekaman kajian yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr ini. Semoga bermanfaat.
Dengarkan dan Download Seri Kajian Kajian Kitab At-Tauhid Ini: Hukum Mencela Masa hingga Wajibnya Menghormati Nama-Nama Allah
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ kita. Jazakumullahu khairan

1 Comment