Persatuan Umat Islam – Bagian ke-2 – Poin 80 – Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Ustadz Yazid ‘Abdul Qadir Jawas)

By Radio Rodja | Sabtu, 28 November 2015 pukul 8:30 am

Terakhir diperbaharui: Selasa, 10 Oktober 2017 pukul 8:13 am

Tautan: http://rodja.id/1gh

Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Yazid ‘Abdul Qadir Jawas

Ceramah agama dengan pembahasan masalah aqidah, disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas di Radio Rodja dan RodjaTV, pada Sabtu pagi, 16 Shafar 1437 / 28 November 2015. Pada kajian kali ini, Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas menyampaikan tema tentang “Persatuan Umat Islam (Bagian ke-2)” yang merupakan pembahasan poin ke-80 dari Kitab Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Setelah sebelumnya beliau menyampaikan tentang penjelasan tentang “Persatuan Umat Islam (Bagian ke-1)“.

Rekaman video: Ustadz Yazid ‘Abdul Qadir Jawas – Persatuan Umat Islam (Bagian ke-2) – Poin ke-80 dari Kitab Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah

[sc:status-tematik-ustadz-yazid-bin-abdul-qadir-jawas-2013]

Ringkasan Ceramah Agama Islam – Kitab Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Poin ke-80: Persatuan Umat Islam (Bagian ke-2)

Ahlus Sunnah mengajak kepada persatuan persatuan yang didasari dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafus shalih. Persatuan yang dikehendaki di dalam Islam adalah persatuan di atas aqidah dan manhaj yang benar. Persatuan yang dikehendaki di dalam Islam yaitu agar manusia bersatu di atas agama yang hak, yang sumbernya adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafus shalih.

Persatuan yang dikehendaki adalah persatuan yang terlaksana di dalamnya bagaimana manusia menegakan tauhid kepada Allah dan mengingkari segala macam bentuk kesyirikan, persatuan dalam melaksanakan sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjauhkan segala macam bentuk perbuatan bid’ah. Persatuan mengajak manusia untuk taat kepada Allah dan rasulNya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhkan dari segala macam bentuk maksiat.

Makanya dari dalam persatuan itu tidak akan lepas adanya amar ma’ruf nahi munkar. Maka dari itu setelah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS Ali Imran [3]: 103)

Kemudian Allah Ta’ala juga berfirman:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 103)

Simak penjelasan Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzhahullahu mengenai poin ke-80 ini di dalam rekaman kajian yang bisa Anda download saat ini juga.

Dengarkan dan Download MP3 Seri Pengajian Kitab Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah – Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas

Podcast: Play in new window | Download

Subscribe: RSS

Jangan lupa untuk membagikan link download kajian ini melalui Facebook, Twitter, dan Google+ atau yang lainnya. Jazakumullahu khoiron.