Masjid Al-Barkah

Al-Adabul Mufrad

Larangan Saling Membenci – Bab 192 – Hadits 409-410 – Kitab Al-Adab Al-Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)

By  |  pukul 10:17 pm

Terakhir diperbaharui: Selasa, 04 April 2017 pukul 8:53 am

Tautan: http://rodja.id/137

Kajian Kitab Adabul Mufrad oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab Adabul Mufrad karya Imam Bukhari rahimahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Syafiq Basalamah. Kajian ini beliau sampaikan secara live di Radio Rodja dan Rodja TV pada Senin malam, 1 Jumadal Akhirah 1438 / 27 Februari 2017, pukul 20:00-21:30 WIB.

Pada kajian kali ini Ustadz Syafiq akan membahas tentang “Larangan Saling Membenci (Bab 192, Hadits 409-410)“. Semoga bermanfaat.

Download juga kajian sebelumnya: “Hukum Dua Orang yang Saling Tidak Bertegur Sapa hingga Kebencian (Bab 191-192, Hadits 406-408)

[sc:status-adabul-mufrad-ustadz-syafiq-riza-basalamah-2014]

Ringkasan Kajian Kitab Adabul Mufrad: Larangan Saling Membenci (Bab 192, Hadits 409-410)

Di dalam Bab yang ke 192, Imam Bukhari membawakan hadits tentang larangan saling membenci.

Hadits ke 409
Dari ‘Amr bin Hafs menceritakan kepad akami, ia berkata: Ayahku menceritkan kepada kami, ia berkata: “Al-A’masy menceritakan kepada kami, ia berkata: “Abu Shalih menceritakan kepada kami:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Engkau akan dapati di antara orang-orang terburuk pada hari kiamat di sisi Allah adalah orang yang berwajah dua, yang datang kepada satu kelompok orang dengan satu wajah, dan datang kepada kelompok lain dengan satu wajah yang lainnya.” Hadits shahih

Baca Juga:
Sabda Nabi: Aku Bersaksi Bahwa Aku adalah Utusan Allah

Silakan simak penjelasan mengenai hadits di atas di dalam rekaman kajian berikut ini. Semoga bermanfaat.

Download Rekaman Kajian Kitab Adabul Mufrad: Larangan Saling Membenci (Bab 192, Hadits 409-410)


Jangan lupa untuk membagikan rekaman kajian ini ke saudara-saudara kita atau teman-teman kita baik itu melalui Facebook, Twitter, Google+, atau media yang lainnya agar kebaikan ini tidak berhenti begitu saja. Jazakumullahu khairan
[stumble]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.