Masjid Al-Barkah

Al-Ushul Ats-Tsalatsah

Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 3 – Pokok ke-2 – Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr)

By  |  pukul 9:48 am

Terakhir diperbaharui: Sabtu, 25 November 2017 pukul 4:41 am

Tautan: http://rodja.id/1jc

Ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz DR. Musyafa Ad-Dariny, M.A.

Berikut ini rekaman kajian penjelasan kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (شرح الأصول الثلاثة) atau biasa disebut dengan 3 Landasan Utama karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi rahimahullah yang disampaikan oleh Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahumallah, pada 14 Dzul Qa’idah 1438 H / 07 Agustus 2017 M. Pada pertemuan kali ini, beliau akan menyampaikan tentang “Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 3“. Semoga bermanfaat.

(Download juga rekaman kajian sebelumnya: Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 2 – Pokok ke-2 – Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr)

Simak kajian penuh manfaat ini setiap:

Ahad dan Senin, Pukul: 17:00 – 18:00 WIB

Hanya di Radio Rodja dan Rodja TV.

Daftar Isi

Ringkasan Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Pembahasan Syahadat – Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 3

Pada MP3 kajian ini, dibahas tentang dalil ke dua yang menafsiri kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. Ayat kedua tersebut berbunyi,

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّـهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّـهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ ﴿٦٤﴾

Baca Juga:
Penjelasan tentang Sifat Istiwa Allah - Bagian ke-1 - Kitab Aqidah As-Salaf Ashabul Hadits (Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A.)

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.(Q.S Ali Imron[3]:64)

Pada firman Allah Subhana wa Ta’ala di atas, makna dari “تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ”, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, adalah kalimat yang adil, kalimat yang haq, kalimat kebenaran, kalimat petunjuk, yaitu “Laa Ilaaha Illallah”. 

Firman Allah Subhana wa Ta’ala yang lain,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ ﴿٢٥﴾

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.(Q.S Al-Anbiya[21]:25)

Ini menunjukan bahwa kalimat “Laa Ilaaha Illallah” adalah kalimat yang disepakati oleh seluruh Nabi. Lalu Allah Subhana wa Ta’ala meminta kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memanggil kaum Yahudi dan Nasradi untuk mengajak kepada kalimat yang disepakati semua Rasul. Kalimat yang adil, kalimat yang tidak ada perselisihan diantara para Nabi yaitu kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. 

Untuk Penjelasan Lengkapnya Silahkan Download dan Simak MP3 Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Penjelasan Laa Ilaha illallah Bagian 3

Baca Juga:
Ahlussunnah wal Jamaah Menyeru Manusia Kepada Kalimat Tauhid - Kitab Al-Ishbah

Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ kita. Jazakumullahu khairan

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.