Masjid Al-Barkah

Shaidul Khathir

Tanda Sempurnanya Akal – Kitab Shaidul Khathir (Ustadz Badrusalam, Lc.)

By  |  pukul 1:35 pm

Terakhir diperbaharui: Jumat, 17 November 2017 pukul 2:20 pm

Tautan: http://rodja.id/1k9

Ceramah Agama Islam oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.

Kajian kitab ini disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam pada Senin pagi, 24 Shafar 1439 H/ 13 November 2017, pukul 05:30-07:05 WIB di Radio Rodja dan Rodja TV. Pada kajian kali ini beliau menjelaskan tentang fikiran-fikiran yang melintas dibenak Ibnul Jauzi yang lahir pada 509 atau 510 H. Poin yang dibahas adalah “Tanda Sempurnanya Akal ” dari kitab Shaidul Khathir.

Daftar Isi

Kajian Kitab Shaidul Khathir: Tanda Sempurnanya Akal

Diantara tanda kesempurnaan akal seseorang adalah mempunyai keinginan yang tinggi. Yang dimaksud dengan keinginan yang tinggi adalah seseorang menginginkan sesuatu yang mulia. Sementara orang yang ridho dengan sesuatu yang rendah dan bahkan keinginannya adalah sesuatu yang rendah, maka itu menunjukkan rendahnya akal seseorang. Islam menganjurkan untuk mempunyai keinginan yang mulia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai perkara-perkara yang tinggi dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mencintai perkara-perkara yang rendah

Apa batasan sesuatu itu mulia dan tinggi?

Untuk mengetahui hal ini, hendaknya seorang muslim memperhatikan bagian tubuhnya. Perut dan kemaluan berada dibagian bawah maka semua yang berhubungan dengan perut dan kemaluan pasti rendah. Sementara dada dan kepala ada di atas. Maka ilmu, iman dan ketakwaan adalah sesuatu yang sifatnya mulia.

Baca Juga:
Cara Agar Bisa Memiliki Akhlak Mulia - Ensiklopedi Akhlak (Ustadz Abu Haidar As-Sundawy)

Seseorang yang memiliki keinginan yang tinggi dia kan selalu sibuk dengan ilmu, amal dan sibuk untuk mencapai ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala karena itu sesuatu yang mulia. Sementara orang yang pikirannya hanya sebatas makanan dan syahwat, itu menunjukkan bahwa keinginannya rendah.

Keharusan Mempersiapkan Bekal Untuk Kepergian.

Kewajiban orang yang berakal adalah mengambil bekal untuk kepergian yang sangat jauh yaitu kematian. Banyak orang yang tertipu dengan masa muda. Mereka lupa bahwa suatu saat mereka akan meninggal dimana kematian tidak mengenal usia muda atau tua. Mereka telah dikalahkan oleh angan-angan yang terlalu panjang. Akibatnya mereka tidak diberikan hidayah berupa taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang yang berakal adalah orang yang memberikan setiap waktunya untuk menunaikan kewajiban disaat itu. Sekiranya kematian datang menjemputnya tiba-tiba, maka dia sudah terlihat bersiap-siap. Dan bila dia mendapatkan apa yang diamankan, maka dia akan bertambah baik.

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download MP3 Kajian Kitab Shaidul Khathir: Hukuman yang Paling Berat


Jangan lupa untuk turut membagikan link download kajian ini ke akun media sosial yang Anda miliki, baik Facebook, Twitter, Google+, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahufiikum

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.