Masjid Al-Barkah

Al-Ishbah

Ahlussunnah wal Jamaah Meyakini Wajibnya Berpegang Teguh Kepada Manhaj Nabi Dalam Berdakwah Bagian 3 – Al-Ishbah (Ustadz Kurnaedi, Lc.)

By  |  pukul 2:33 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 27 September 2018 pukul 11:01 am

Tautan: http://rodja.id/1pm

Ahlussunnah wal Jamaah Meyakini Wajibnya Berpegang Teguh Kepada Manhaj Nabi Dalam Berdakwah Bagian 3 Al-Ishbah adalah Kajian Islam oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. Kajian ini merupakan bagian dari kajian kitab “الإصباح في بيان منهج السلف في التربية والإصلاح” atau biasa disebut dengan “Al-Ishbah fi Bayani Manhajis Salaf fi Tarbiyah wal Ishlah” karya Syaikh Abdullah bin Shalih Al-‘Ubailan hafidzahullah.

Download juga kajian sebelumnya: Ahlussunnah wal Jamaah Meyakini Wajibnya Berpegang Teguh Kepada Manhaj Nabi Dalam Berdakwah Bagian 2

Ringkasan Kajian Ahlussunnah wal Jamaah Meyakini Wajibnya Berpegang Teguh Kepada Manhaj Nabi Dalam Berdakwah Bagian 3

Pada dua kajian sebelumnya telah dijelaskan tentang wajibnya berpegang teguh kepada manhaj Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berdakwah. Pada kajian sebelumnya juga telah dicontohkan satu masalah tentang seorang syaikh yang berdakwah dengan musik. Maka dengan merujuk kepada poin-poin poin yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa, syaikh yang berdakwah dengan mendendangkan syair-syair zuhud dengan disertai dengan gendang tanpa lonceng tersebut jahil. Dia tidak mengetahui tentang cara-cara syar’i yang dengannya orang-orang yang bermaksiat bisa bertaubat. Atau syaikh tersebut tidak sanggup berdakwah dengan cara-cara yang syar’i.

Baca Juga:
Musibah Menggugurkan Dosa-Dosa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para tabi’in berdakwah kepada orang yang lebih buruk. Yakni kepada orang-orang kafir, orang fasik dan ahli maksiat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para tabi’in mendakwahi mereka dengan cara-cara yang syar’i, sehingga tidak membutuhkan cara-cara yang bid’ah tersebut. Maka tidak boleh dikatakan tidak ada cara syar’i yang bisa membuat orang-orang yang bermaksiat itu menjadi taubat.

Sesungguhnya diketahui bahwa telah banyak  orang-orang yang bertaubat dari kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan dengan cara yang syar’i. Bahkan orang-orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan sahabat, mereka bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala tentunya dengan cara yang syar’i. Bukan dengan cara-cara bid’ah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bahkan bisa jadi dikatakan bahwa diantara orang-orang yang berdakwah dengan cara-cara bid’ah tersebut belum mengetahui cara-cara syar’i atau tidak mampu dengan cara syar’i atau juga mereka tidak memiliki pengetahuan tentang Al-Qur’an, sunnah dan cara berdakwah kepada manusia.

Download Kajian Ahlussunnah wal Jamaah Meyakini Wajibnya Berpegang Teguh Kepada Manhaj Nabi Dalam Berdakwah Bagian 3


Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Baca Juga:
Doa Tahiyat Akhir

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Hukum berdakwah dengan musik, Musik untuk berdakwah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.