
Al-'Aqiidatu Awwalan Lau Kaanuu Ya'lamuun (Aqidah Prioritas Utama)
Keadaan Kaum Muslimin Yang Bermaksiat Ketika di Padang Mahsyar – Al-Aqidah Awwalan Lau Kanu Ya’lamun (Ustadz Arman Amri, Lc.)
Terakhir diperbaharui: Rabu, 04 April 2018 pukul 6:50 am
Tautan: http://rodja.id/1r6
Keadaan Kaum Muslimin Yang Bermaksiat Ketika di Padang Mahsyar merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Arman Amri, Lc. dalam pembahasan Al-Aqidatu Awwalan Lau Kanu Ya’lamun karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullahu ta’ala. Kajian ini disampaikan pada 06 Rajab 1439 H / 27 Maret 2018 M.
Download juga kajian sebelumnya: Keadaan Orang Yang Tidak Menunaikan Zakat – Al-Aqidah Awwalan Lau Kanu Ya’lamun (Ustadz Arman Amri, Lc.)
Kajian Tentang Keadaan Kaum Muslimin Yang Bermaksiat Ketika di Padang Mahsyar – Kitab Al-Aqidah Awwalan Lau Kanu Ya’lamun
Para pelaku maksiat, ketika dia berada di Padang Mahsyar. Yaitu pertama terkait dengan anak yang durhaka kepada orang tuanya. Kedua, terkait dengan wanita yang telanjang. Ketiga adalah suami yang membiarkan kemungkaran ada di rumahnya. Inilah tiga manusia pelaku dosa besar yang akan kita lihat bagaimana keadaan mereka kelak di akhirat.
Ada diantara kelompok manusia dari para pelaku dosa besar yang akan diadzab oleh Allah subahanahu wa ta’ala dinegeri akhirat kelak. Yaitu diantaranya adalah bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan melihat kepada mereka.
Anak Yang Durhaka Kepada Orang Tuanya
Taukah kalian wahai hamba-hamba Allah tentang orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya? Yaitu orang yang bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Yakni terhadap kedua orang tuanya. Pada dasarnya Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan anaknya untuk berbakti kepada orang tuanya setelah dia beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ﴿٢٣﴾
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra'[17]: 23)
Bentuk kedurhakaan anak sangatlah banyak bentuknya. Diantaranya adalah membuat hati orang tua sedih karena perbuatan anak yang buruk. Atau paling tidak menyusahkan hati orang tua misalnya atas perbuatan si anak.
Ketahuilah bahwa kelahiran kita di dunia ini merupakan nikmat dari Allah subhanahu wa ta’ala dan hasil usaha dari orang tua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَطْـيَبَ مَـا أَكَـلَ الرَّجُلُ مِـنْ كَـسْبِهِ ، وَإِنَّ وَلَـدَهُ مِنْ كَسْبِـهِ.
“Sesungguhnya sebaik-baik apa yang dimakan oleh seseorang adalah dari hasil usahanya sendiri, dan sesungguhnya anaknya adalah hasil usahanya.”
Janganlah seorang anak berbicara “ah” kepada kedua orang tuanya. Dan tidak boleh pula memukul atau mencela mereka. Orang-orang yang berkata dengan ucapan-ucapan yang keji terhadap orang tuanya, maka kelak di negeri akhirat tidak akan dilihat dan diperhatikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ini merupakan adzab tersediri di negeri akhirat kelak.
Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Keadaan Kaum Muslimin Yang Bermaksiat Ketika di Padang Mahsyar – Kitab Al-Aqidah Awwalan Lau Kanu Ya’lamun
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
[do_widget id=blog_subscription-2]
Jangan lupa untuk turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, google+, atau yang lainnya. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal kebaikan.
