Masjid Al-Barkah

Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala

Mukaddimah Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala

By  |  pukul 6:08 am

Terakhir diperbaharui: Senin, 23 Juli 2018 pukul 10:14 am

Tautan: https://rodja.id/1y2

Mukaddimah Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. dalam pembahasan Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala (tamannya orang-orang yang berakal dan tamasyanya orang-orang yang mempunyai keutamaan) karya Abu Hatim Muhammad ibnu Hibban al Busty rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 19 Syawwal 1439 H / 04 Juli 2018 M

Daftar Isi

Kajian Tentang Mukaddimah Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala

Imam Ibnu Hibban hidup pada abad ke-4 hijriyah. Beliau mengatakan bahwa dizaman itu telah terlihat perubahannya bagi orang yang berkal. Itu dizaman beliau. Bagaimana dizaman sekarang dimana fitnah, kebodohan dan berbagai macam penyimpangan pun merajalela. Beliau mengatakan bahwa telah tampak kepada orang yang berkal perubahan zaman. Dimana yang tadinya ilmu banyak sudah mulai kering. Yang tadinya cabang-cabangnya terlihat hijau ramun sekarang sudah mulai kering juga. Dizaman itu muncul beberapa kaum yang mengaku bahwa mereka mempunyai akal yang cerdas. Mereka menggunakan sesuatu yang mereka anggap bisa mencerdaskan dan mematangkan akal namun berbentuk syahwat yang ada dihati mereka. Mereka menganggap bahwa akal semakin mulia.

Seperti halnya dizaman sekarang. Pengertian orang berakal dimasa sekarang berbeda dengan pengertian orang berakal orang-orang terdahulu. Dizaman sekarang ini orang berakal, orang yang cerdas adalah yang pandai matematika, orang yang mempunyai gelar, bisa sekolah diluar negeri dan lainnya. Akhirnya merekalah yang dianggap sebagai orang yang berakal dan cerdas.

Baca Juga:
Menghilangkan Kerancuan dalam Beraqidah (Ustadz Maududi Abdullah, Lc.)

Sebagian orang yang mengaku dirinya ulama juga ikut-ikutan kepada orang-orang seperti itu. Banyak orang juga yang menganggap orang seperti ini hebat. Inilah yang menyebabkan ditulisnya Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala yang mengandung makna yang sangat lembut dan halus yang dibutuhkan oleh orang-orang yang ingin berakal dihari-hari mereka. Maka kitab ini sangat penting sekali.

Manusia diberikan oleh Allah akal. Akal tidak akan pernah sempurna kecuali dengan sesuatu yang menyempurnakan akal tersebut.

Lalu siapkah hakikat orang yang cerdas dan berakal itu?

Imam Ibnu Hibban membawakan sebuah hadits. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن الله يحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها

Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang buruk.” (HR. Ibnu Hibban)

Berarti kewajiban kita adalah bagaimana mencari akhlak yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi akhlak buruk yang tidak disukai oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Tentang Mukaddimah Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala

Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Baca Juga:
Biografi Imam Ibnu Majah

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

3 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.