Masjid Al-Barkah

Kitab Shahih Bukhari

Orang Yang Tersungkur diatas Lututnya di Hadapan Seorang Imam atau Muhaddits

By  |  pukul 9:03 am

Terakhir diperbaharui: Senin, 24 Desember 2018 pukul 9:03 am

Tautan: https://rodja.id/27t

Orang Yang Tersungkur diatas Lututnya di Hadapan Seorang Imam atau Muhaddits adalah hadits ke-3 dari Bab Marah Ketika Memberikan Nasihat Apabila Melihat Sesuatu Yang Tidak Disukai (بَابُ الغَضَبِ فِي المَوْعِظَةِ وَالتَّعْلِيمِ ، إِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ). Ini merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Maududi Abdullah, Lc. dalam pembahasan Kitabul ‘Ilmi dari kitab Shahih Bukhari. Kajian ini disampaikan pada 29 Sya’ban 1439 H / 15 Mei 2018 M.

Status Program Kajian Kitab Shahih Bukhari

Status program kajian Kitab Shahih Bukhari: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Selasa pekan ke-1 dan ke-3, pukul 10:00 - 11:30 WIB.

Download mp3 kajian sebelumnya: Marahnya Seorang Guru Kepada Murid

Ceramah Agama Islam Tentang Orang Yang Tersungkur diatas Lututnya di Hadapan Seorang Imam atau Muhaddits – Kajian Shahih Bukhari

Hadits yang pertama dan kedua telah kita pelajari pada pertemuan yang lalu, sekarang masuk hadits yang ketiga, berkata Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ العَلاَءِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ، عَنْ بُرَيْدٍ ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ ، عَنْ أَبِي مُوسَى ، قَالَ : سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَشْيَاءَ كَرِهَهَا ، فَلَمَّا أُكْثِرَ عَلَيْهِ غَضِبَ ، ثُمَّ قَالَ لِلنَّاسِ : سَلُونِي عَمَّا شِئْتُمْ قَالَ رَجُلٌ : مَنْ أَبِي ؟ قَالَ : أَبُوكَ حُذَافَةُ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ : مَنْ أَبِي يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ فَقَالَ : أَبُوكَ سَالِمٌ مَوْلَى شَيْبَةَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ مَا فِي وَجْهِهِ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّا نَتُوبُ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Baca Juga:
Pasti Dapat Lailatul Qadar

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al ‘Ala, berkata Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sesuatu yang Beliau tidak suka ketika terus ditanya Beliau marah lalu berkata kepada orang-orang: ‘Bertanyalah kepadaku sesuka kalian’. Maka seseorang bertanya: ‘Siapakah bapakku?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Bapakmu adalah Hudzafah’. Yang lain bertanya: ‘Siapakah bapakku wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?: ‘Bapakmu Salim sahaya Syaibah’ Ketika Umar melihat apa yang ada pada wajah Beliau dia berkata: ‘Wahai Rasulullah kami bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla‘”

Hadits berasal dari sahabat Nabi yang mulia, Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu. Beliau seorang ulama dan terkenal dengan suaranya yang sangat indah mentilawah ayat-ayat Allah. Anugerah dari Allah yang tidak bisa dibuat-buat dan ditiru-tiru. Sampai-sampai Nabi mengatakan, “Engkau diberikan seruling-serulingnya Daud.” Maksud seruling adalah keindahan suara. Membaca Al-Quran seperti indahnya suara Nabi Daud membaca Taurat.

Hadits ini, didalamnya terdapat apa yang pernah kita bahas sebelumnya didalam bab seorang guru yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap apa yang terjadi, terhadap apa yang dilakukan oleh murid-muridnya. Sehingga menunjukkan marah. Dan sudah kita katakan pada pelajaran-pelajaran kita yang lalu bahwa marah adalah bagian dari pada cara mendidik yang benar kalau diletakkan pada tempatnya yang benar, pada waktunya yang benar, dan pada orang yang benar. Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sebaik-baik orang yang mentarbiyah, sebaik-baik pendidik dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbukti dalam biografinya sebagai seorang pendidik terbaik di permukaan bumi, juga mendidik dengan menunjukkan marah.

Baca Juga:
Khutbah Jumat: Tidak Boleh Memberikan Mudharat

Seperti dalam hadits ini, kata Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, satu hari Nabi ditanya oleh para sahabat namun pertanyaannya berlebih-lebihan, pertanyaannya pertanyaan yang tidak bermanfaat dan kurang bermanfaat dan dibanyak-banyakkan. Sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak nyaman dengan kondisi itu, tampak amarah diwajah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan amarah diwajah Rasul, terbaca oleh Umah bin Khattab, Amirul Mukminin. Sehingga Umar radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Kami bertaubat kepada Allah.” Umar meminta ampun kepada Allah karena telah mendatangkan sesuatu yang membuat RasulNya tidak suka, yang membuat RasulNya marah. Dan yang membuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam marah adalah pertanyaan yang mubadzir. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendidik para sahabat untuk menjadi orang yang pandai dalam bertanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  tunjukkan marahnya, ketidaksukaannya dengan hal tersebut.

Kita gabungkan hadits ini dengan bab setelahnya, karena sepertinya ini dua hadits dalam satu kasus. Yaitu bab orang yang tersungkur diatas lututnya dihadapan seorang Imam atau muhaddits (بَابُ مَنْ بَرَكَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ عِنْدَ الإِمَامِ أَوِ المُحَدِّثِ ).

Orang Yang Tersungkur diatas Lututnya di Hadapan Seorang Imam atau Muhaddits

Imam Al-Bukhari mengatakan:

حَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ ، فَقَامَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حُذَافَةَ فَقَالَ : مَنْ أَبِي ؟ فَقَالَ : أَبُوكَ حُذَافَةُ ثُمَّ أَكْثَرَ أَنْ يَقُولَ : سَلُونِي فَبَرَكَ عُمَرُ عَلَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ : رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا فَسَكَتَ

Baca Juga:
Mengenal Keutamaan dan Mengikuti Jejak Sebaik-baik Manusia (Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas)

“Telah menceritakan kepada kami Abu Al-Yaman berkata telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri berkata telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar lalu Abdullah bin Hudzafah menghadap kepadanya dan berkata: ‘Siapakah bapakku?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Bapakmu Hudzaafah’. Ketika semakin banyak pertanyaan Nabi bersabda: ‘Bertanyalah kalian kepadaku?’ Maka Umar turun berlutut seraya berkata: ‘Kami ridha Allah sebagai Rabb kami Islam sebagai agama kami dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabi Kami.’ Maka Abdullah bin Hudzafah terdiam.'”

Walaupun dibawakan oleh Imam Al-Bukhari dalam bab yang berbeda, Wallahu a’lam, ini merupakan riwayat yang sama namun dari sahabat yang berbeda. Hadits yang tadi dari sahabat dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari, kalau yang sekarang dari riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Simak pada menit ke – 20:21

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Orang Yang Tersungkur diatas Lututnya di Hadapan Seorang Imam atau Muhaddits – Kajian Shahih Bukhari

Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Baca Juga:
Jumlahnya Sedikit Tapi Kedudukannya Mulia di Sisi Allah

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.