Masjid Al-Barkah

Talbis Iblis

Talbis Iblis dalam Aspek Aqidah

By  |  pukul 3:19 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 22 Juli 2021 pukul 8:48 am

Tautan: https://rodja.id/34j

Talbis Iblis dalam Aspek Aqidah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 2 Dzulhijjah 1442 H / 12 Juli 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Talbis Iblis dalam Aspek Aqidah

Aqidah adalah perkara yang sangat fundamental, asas, akar dari agama seseorang. Tentunya iblis merusak manusia mulai dari dasar dan fundamennya. Iblis berusaha untuk melemahkan pondasi ini, sehingga segala sesuatu yang terbangun di atasnya akan rubuh.

Talbis iblis tidak meyakini Tuhan

Iblis menjadikan mayoritas manusia beranggapan bahwa tidak ada pencipta. Ini adalah talbis iblis pertama yang berusaha untuk ditanamkan iblis kepada anak Adam, yaitu mereka memutuskan hubungan dengan pencipta mereka. Anggapan seperti ini berusaha untuk ditebar iblis, bahwa tidak ada Tuhan, tidak ada pencipta, bahwa makhluk yang tercipta ini ada tanpa ada pencipta, bahwa segala sesuatu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakannya. Hal itu terjadi karena mereka tidak bisa mengetahui adanya sang pencipta dengan indranya, mereka tidak menggunakan akal untuk mengetahuinya, maka merekapun mengingkarinya.

Tentunya pencipta adalah sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra di dunia, sesuatu yang ghaib, tidak tampak, tidak wujud di hadapan mata mereka. Tapi tidak menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra itu adalah sesuatu yang tidak ada. Naasnya, mereka tidak menggunakan akal untuk mengetahui dan mengenali pencipta mereka.

Baca Juga:
Mukadimah - Bagian ke-1 - Kitab Al-Ibanah (Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A.)

Oleh karena itu manusia Allah bekali dengan akal agar mereka bisa terbimbing kepada pencipta, sesuatu yang harus mereka yakini bukan dengan panca indra. Di sinilah peran akal untuk membimbing manusia kepada pencipta mereka. Maka di dalam Al-Qur’an banyak sekali ajakan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk berpikir dan mentadabburi ciptaan-ciptaan Allah yang menunjukkan adanya sang pencipta. Tentunya ini hanya bisa diketahui bagi orang-orang yang menggunakan akal mereka.

Mungkinkah seseorang yang berakal sehat meragukan keberadaan sang pencipta? Seseorang yang melewati sebuah lembah yang tanpa bangunan, kemudian saat dia kembali melewati lembah tersebut didapatinya di sana sudah ada tembok yang berdiri, maka diapun pasti akan meyakini bahwa ada orang yang membangun tembok tersebut, tidak mungkin tembok itu wujud begitu saja.

Lalu bagaimana pula dengan bumi yang terhampar luas dan langit yang terjunjung tinggi, alam semesta yang sangat luar biasa, sangat besar, luas dan menakjubkan. Apakah mungkin terjadi tanpa ada yang menjadikannya, mungkinkah tercipta tanpa ada penciptanya? Belum lagi keteraturan yang ada di dalamnya, mungkinkah itu terjadi tanpa ada yang mengaturnya?

Bagi yang menggunakan sedikit akal saja, maka dia akan meyakini bahwa di sana ada pencipta, pengatur, pembimbing, penuntun, Dialah Sang Pencipta yang Maha Esa, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ada seorang Arab Badui (polis) berkata: “Kotoran unta menunjukkan adanya unta.” Kalau kita menemukan di padang pasir yang luas ada kotoran unta, maka kita mengetahui bahwa pasti ada hewan yang membuang kotoran itu di situ, tidak mungkin kotoran itu ada begitu saja. Artinya bahwa ciptaan-ciptaan yang Allah tunjukkan kepada manusia, yang Allah mengatakan:

Baca Juga:
Godaan Perempuan Sangat Berbahaya Bagi Para Lelaki

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ…

Dan Kami akan tunjukkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segala ufuk dan pada diri mereka sendiri hingga mereka meyakini dengan jelas di hadapan mereka bahwasanya Al-Qur’an itu adalah haq.” (QS. Fussilat[41]: 53)

Artinya kemanapun kita menghadap, kemanapun kita melihat, bahkan sampai batas pandangan paling jauh yang bisa dilihat oleh mata manusia, itu semua adalah tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, ayat-ayat yang Allah bentangkan bagi umat manusia.

Manusia adalah makhluk yang Allah istimewakan dengan akal, sehingga mereka bisa terbimbing kepada pencipta mereka dan bisa mengetahui apa yang harus mereka lakukan terhadap sang pencipta itu. Tapi sayangnya sebagian orang justru menggunakan akal itu untuk melawan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengingkari apa yang mereka lihat.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian tentang “Talbis Iblis dalam Aspek Aqidah” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Baca Juga:
Makna Hadits Jika Kalian Tidak Berbuat Dosa Allah Akan Hilangkan Kalian

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.