Masjid Al-Barkah

Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid

Syafaat Hanya Milik Allah

By  |  pukul 2:32 pm

Terakhir diperbaharui: Selasa, 25 Oktober 2022 pukul 10:09 am

Tautan: https://rodja.id/3lr

Syafaat Hanya Milik Allah adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 23 Rabi’ul Awwal 1444 H / 19 Oktober 2022 M.

Daftar Isi

Kajian Tentang Syafaat Hanya Milik Allah

Bab syafaat maksudnya adalah penjelasan apa saja yang ditetapkan oleh Al-Qur’an dari perkara syafaat dan apa saja yang dinafikan oleh Al-Qur’an dari perkara syafaat. Dan juga hakikat dari syafaat yang ditunjuki oleh Al-Qur’an penetapannya.

Makna syafaat adalah meminta kebaikan kepada Allah untuk orang lain. Syafaat juga disebut dengan pemberian rekomendasi untuk orang lain.

Berdasarkan penjelasan tadi, bahwa di dalam Al-Qur’an ada syafaat yang ditetapkan oleh Al-Qur’an dan ada syafaat yang ditolak oleh Al-Qur’an.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaatpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.” (QS. Al-An’am[6]: 51)

“Dan berilah peringatan,” maksud “peringatan” di sini adalah pemberitahuan tentang sebab-sebab yang mengkhawatirkan, dan juga peringatan dari hal-hal tersebut.

“Dengan apa yang diwahyukan itu,” kata Abdullah bin Abbas maksudnya adalah dengan Al-Qur’an. Peringatan itu kepada orang-orang yang takut untuk dikumpulkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu orang-orang yang beriman.

Baca Juga:
Khutbah Jumat: Tiga Perkara Yang Membinasakan

Dari Al-Fudhail bin Iyadh, beliau berkata bahwa tidak setiap makhlukNya dicela oleh Allah, tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela kepada orang-orang yang berakal, maka Allah berfirman: “Dan berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada orang-orang yang takut kepada Rabb mereka.” Mereka adalah orang-orang beriman yang memiliki qalbu yang beriman.

“Agar mereka bertakwa” artinya adalah mereka melakukan di dunia ini sebuah amalan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan mereka dengan amalan tersebut dari siksa hari kiamat.

Dalil yang pertama ini maknanya adalah menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk memperingatkan orang-orang yang takut kepada Allah dengan Al-Qur’an agar mereka selalu ingat bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban, dan nanti di hari kiamat mereka tidak memiliki penolong atau pemberi syafaat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jadi maksudnya bahwa orang-orang tersebut tidak akan ada yang bisa menyelamatkan mereka kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalil ini surah Al-An’am ayat 151 menunjukkan bukti tauhid. Bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah. Karena syafaat seluruhnya adalah hak khusus milik Allah, dan selain Allah tidak dapat memberi syafaat tanpa izin Allah.

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا…

“Katakanlah: ‘hanya milik Allah seluruhnya’…” (QS. Az-Zumar[39]: 44)

Di ayat sebelumnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Baca Juga:
Tingkatan-Tingkatan Orang Berilmu dan Beriman

أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ شُفَعَاءَ ۚ قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئًا وَلَا يَعْقِلُونَ

“Apakah mereka menjadikan selain Allah sebagai pemberi syafaat. Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Apakah mereka tidak tahu mereka tidak memiliki apa-apa dan apakah mereka tidak tidak memikirkannya?'” (QS. Az-Zumar[39]: 43)

Ini seperti firman Allah dalam surah Yunus:

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Dan mereka beribadah kepada selain Allah yang tidak bisa mendatangkan mudharatan kepada mereka dan tidak bisa memberikan manfaat, dan mereka mengucapkan: ‘Mereka ini adalah pemberi syafaat untuk kami di sisi Allah’. Katakanlah: ‘Apakah kalian memberitahukan kepada Allah dengan sesuatu yang Allah tidak ketahui apa saja yang di langit dan di bumi?’ Maha Suci Allah dan Maha Tinggi atas apa yang mereka syirikkan.” (QS. Yunus[10]: 18)

Di dalam ayat-ayat ini dan semisalnya Allah menjelaskan bahwa tidak ada syafaat dalam keadaan seperti ini. Dan bahwa menjadikan mereka sebagai pemberi syafaat adalah kesyirikan. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala suci dari hal tersebut.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari kita download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian

Mari turut membagikan hasil rekaman ataupun link ceramah agama “Syafaat Hanya Milik Allah” ini melalui jejaring sosial facebook, twitter dan yang lainnya agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Baca Juga:
Kisah Qorun dengan Orang-Orang Yang Berilmu Bagian 2 - Kitab Ahsanul Bayan (Ustadz Kurnaedi, Lc.)

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.