Masjid Al-Barkah

Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu

Merenungkan Hakikat Dunia

By  |  pukul 3:04 pm

Terakhir diperbaharui: Rabu, 18 Januari 2023 pukul 4:10 pm

Tautan: https://rodja.id/3on

Merenungkan Hakikat Dunia adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah TaslimM.A. pada Kamis, 12 Jumadil Akhir 1444 H / 5 Januari 2023 M.

Kajian sebelumnya: Keutamaan Tafakur

Daftar Isi

Ceramah Agama Islam Tentang Merenungkan Hakikat Dunia

Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa ketika seseorang memikirkan akhir dari makanan-makanan mewah/mahal/enak yang begitu dikejar oleh jiwa-jiwa manusia yang serupa dengan hewan, apa nanti jadinya nanti ketika keluar darinya? Makanan itu akan menjadi kotoran. Seenak apapun makanannya sama keluarnya. Dengan pemikiran ini, maka tekadnya akan naik. Sehingga dia tidak akan terlalu mencurahkan pikirannya untuk rakus mengejar makanan-makanan seperti ini atau menjadikan makanan ini memperbudak hatinya. Yang dengan sebab makanan inilah dia ridha atau marah. Inilah yang berusaha keras untuk dicarinya. Bahkan dia bisa mencintai atau membenci seseorang karena perkara-perkara seperti ini.

Yakni kalau orang memikirkan hal seperti ini, dimana akhirnya bukanlah sesuatu yang seperti terkesan diawannya, maka dia tidak akan memperbudak dirinya untuk mencari makanan-makanan tersebut atau urusan-urusan dunia yang seperti itu keadaannya.

Sebagaimana disebutkan di dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إنَّ الله جَعَل طعامَ ابن آدم مَثَل الدنيا وإنْ قَزَحَه ومَلَّحَه فإنه يعلمُ إلى ما يصير

Baca Juga:
Mati Syahid dan Husnul Khotimah - Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 154-155

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan makanan manusia di dunia ini seperti perumpamaan dunia. Meskipun makan itu dicampur dengan berbagai macam rempah-rempah dan diberi garam, maka sesungguhnya orang yang memakannya tahu apa nanti kesudahan makanan tersebut.” (HR. Ahmad)

Seenak apapun dia mencampurnya, maka tetap jadi kotoran yang tentu kita sangat jijik terhadapnya.

Inilah nasibnya dunia. Kalau kita kejar, kelihatannya awalnya indah, tapi ujung-ujungnya adalah sesuatu yang bahkan kita tidak mau mendekatinya apalagi menyentuhnya.

Jika seseorang memikirkan tentang kesudahan dari makanan yang dianggapnya tadi sangat-sangat menggugah seleranya, maka tentu dia akan meninggikan dirinya daripada menjadikan dirinya sebagai budak makanan, dimana dia sampai terbayang-bayang dan selalu mengganggu pikirannya. Ini tentu akan menjadikan dirinya sebagai budak dari makanan ini yang ternyata akhirnya adalah sesuatu yang paling busuk, menjijikan, dan buruk.

Subhanallah.. Inilah hakikatnya dunia. Ujung-ujungnya adalah sesuatu yang tidak seindah kelihatan diawalnya. Berbeda dengan akhirat yang kekal abadi kenikmatan tersebut selama-lamanya.

Apa artinya merenung di sini? Yaitu menghadirkan dua pengetahuan kita untuk masuk ke dalam hati. Yang dengan dua pengetahuan ini kita akan memetik buah ilmu pengetahuan yang ketiga.

Contohnya seseorang yang menghadirkan di hatinya pengetahuan tentang dunia (perhiasannya, makanannya, dan keindahannya). Yang kenikmatannya (kalaupun ada) selalu tidak pernah luput dari adanya kerusakan-kerusakan. Kemudian kenikmatan tersebut tidak kekal. Setelah itu dia menghadirkan di hatinya tentang akhirat. Kenikmatannya kekal abadi, nikmatnya tidak berakhir dengan sesuatu yang busuk/bau atau menjijikan seperti nikmat dunia tadi, kelezatannya kekal abadi. Kita bisa menghadirkan ini tentu setelah belajar, membaca Al-Qur’an dan yakin dengan berita-berita gembira yang Allah berikan terhadap orang-orang yang beriman. Inilah keutamaannya ilmu. Semakin kuat ilmu kita, maka semakin mudah menghadirkan keyakinan ini.

Baca Juga:
Allah tidak Ridha Dipersekutukan dengan Apapun - Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr)

Jadi ketika keutamaan akhirat dibandingkan kenikmatan dunia, kemudian dia yakin dengan pengetahuan ini, maka akan membuahkan baginya ilmu yang ketiga dari perenungan ini. Ilmu yang ketiga yaitu bahwasanya kenikmatan akhirat yang kekal abadi lebih utama didahulukan bagi setiap orang yang berakal.

Kalau perenungan seperti ini sering kita hadirkan, maka akan membuahkan semangat untuk semakin mengejar akhirat dan semakin merendahkan nilai dunia. Kita juga akan menyadari bahwa dunia ini tempat persinggahan sementara.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Merenungkan Hakikat Dunia” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui :

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.