Al-Adabul Mufrad
Barangsiapa yang Mendapati Kedua Orang Tuanya Masih Hidup tapi Dia Tidak Bisa Masuk Surga dengannya, Barangsiapa yang Berbakti kepada Kedua Orang Tua maka Allah Tambahkan Umurnya, dan Seterusnya – Hadits 21-26 – Kitab Adabul Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)
Terakhir diperbaharui: Rabu, 30 September 2020 pukul 8:59 am
Tautan: https://rodja.id/2sv
Pengajian kitab oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Mari simak kembali ceramah agama dari kitab Al-Adabul Mufrad, karya Imam Bukhari, dan disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah pada Senin malam, 28 Dzulqa’dah 1435 / 22 September 2014, pukul 20:00-21:30 WIB di Radio Rodja dan Rodja TV. Pada pertemuan sebelumnya, telah kita selesaikan pembahasan Hadits ke-17 hingga Hadits ke-20: Bab Allah Melaknat Siapa yang Melaknat Kedua Orang Tuanya dan Bab Berbakti kepada Kedua Orang Tua selama Tidak Memerintahkan kepada Maksiat. Sedangkan pada kesempatan ini, kita akan melanjutkan kepada pembahasan Hadits ke-21 hingga ke-26 dengan pembahasan beberapa bab, yaitu “Barangsiapa yang Mendapati Kedua Orang Tuanya Masih Hidup tapi Dia Tidak Bisa Masuk Surga dengannya, Barangsiapa yang Berbakti kepada Kedua Orang Tua maka Allah Tambahkan Umurnya, dan Seterusnya“
[sc:status-adabul-mufrad-ustadz-syafiq-riza-basalamah-2014]Ringkasan Kajian Kitab Adabul Mufrad
Bab ke-10: Bab Barangsiapa yang Mendapati Kedua Orang Tuanya Masih Hidup tapi Dia Tidak Bisa Masuk Surga dengannya (باب من أدرك والديه فلم يدخل الجنة)
[03:36]
Hadits ke-21: Celaka bagi Orang yang Durhaka kepada Orang Tuanya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ ؟ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبْرِ ، أَوْ أَحَدَهُمَا ، فَدَخَلَ النَّارَ
“”Celaka orang itu, celaka orang itu, celaka orang itu!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa itu?” Rasulullah menjawab, “Orang yang celaka adalah orang yang mendapati keduanya masih hidup, atau salah satu darinya, tapi dia masuk neraka (karenanya).””
Bab ke-11: Bab Barangsiapa yang Berbakti kepada Kedua Orang Tua maka Allah Tambahkan Umurnya (باب من بر والديه زاد الله في عمره)
[10:49]
Hadits ke-22: Surga dan Tambahan Umur dari Allah bagi Orang yang Berbakti kepada Kedua Orang Tuanya
Dari Mu’adz Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ بَرَّ وَالِدَيْهِ طُوبَى لَهُ ، زَادَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي عُمْرِهِ
“Barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya, maka baginya surga, Allah akan menambahkan umurnya.”
Hadits dha’if, namun diperkuat dengan hadits lain.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, serta Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh Albani. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلا الدُّعَاءُ وَلا يُزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلا الْبِرَّ
“Tidaklah sesuatu yang bisa menolak takdir itu kecuali doa. Dan tidaklah ada amalan yang menambahkan umur kecuali berbuat kebaikan / kebaktian (tentunya bir yang utama adalah birrul walidain, berbakti kepada kedua orang tua).”
Bab ke-12: Bab Tidak Memohonkan Ampun bagi Orang Tuanya yang Musyrik (باب لا يستغفر لأبيه المشرك)
[22:12]
Hadits ke-23: Tidak Boleh Memintakan Ampun kepada Allah bagi Orang Musyrik
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari firman Allah ‘Azza wa Jalla:
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ إِلَى قَوْلِهِ كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا سورة الإسراء آية ٢٣ – ٢٤ ، فَنَسَخَتْهَا الآيَةُ الَّتِي فِي بَرَاءَةَ : مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ سورة التوبة آية ١١٣
Bab ke-13: Bab Berbakti kepada Kedua Orang Tua yang Musyrik (باب بر الوالد المشرك)
[32:19]
Hadits ke-24: Ayat Allah yang Turun tentang Berbakti kepada Kedua Orang Tua walau Musyrik
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu:
نَزَلَتْ فِيَّ أَرْبَعُ آيَاتٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى : كَانَتْ أُمِّي حَلَفَتْ أَنْ لا تَأْكُلَ وَلا تَشْرَبَ حَتَّى أُفَارِقَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا سورة لقمان آية ١٥ ، …
“Turun kepadaku 4 ayat dalam kitab Allah Ta’ala (Al-Quran): Pertama, dahulu ibuku pernah bersumpah untuk tidak makan dan tidak minum hingga aku meninggalkan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka turunlah firman Allah ‘Azza Wa Jalla: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,” (QS Luqman [31]: 15) …”
Masih dalam pembahasan penuh manfaat seputar berbakti dan durhaka kepada kedua orang tua dari hadits-hadits pada kitab Al-Adabul Mufrad karya Imam Bukhari. Untuk menyimaknya, silakan download rekaman ceramah agama ini sekarang juga.
Download Rekaman Kajian Kitab Adabul Mufrad: Bab Barangsiapa yang Mendapati Kedua Orang Tuanya Masih Hidup tapi Dia Tidak Bisa Masuk Surga dengannya, Bab Barangsiapa yang Berbakti kepada Kedua Orang Tua maka Allah Tambahkan Umurnya, dan Seterusnya (Hadits 21-26)
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Yuk share ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga menjadi ladang amal bagi kita untuk menunjukkan saudara-saudara kita kepada kebaikan, Aamiin.

5 Comments