
At-Tafsiir Al-Muyassar
Tafsir Surat Al-A’la (Bagian ke-1) – Kitab Tafsir Al-Muyassar (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)
Terakhir diperbaharui: Kamis, 02 Maret 2017 pukul 8:28 am
Tautan: http://rodja.id/yu
Ceramah agama Islam tentang tafsir Al-Qur’an Al-Karim oleh: Al-Ustadz Badrusalam, Lc.
Pada kajian tafsir Juz ‘Amma sebelumnya telah disampaikan tentang Tafsir Al-Ghasyiyah. Kemudian pada kesempatan perjumpaan ilmiah yang live pada Selasa malam, 26 Syawwal 1436 / 11 Agustus 2015, pukul 18:10-19:10 WIB, kita melanjutkan kepada “Tafsir Surat Al-A’la (Bagian ke-1)“. Kajian tafsir disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam.
NB: Mohon maaf, pada ceramah ini memang tidak ada sesi tanya-jawab.
Rekaman video: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. – Tafsir Surat Al-A’la (Bagian ke-1) – Tafsir Juz ‘Amma
Daftar Isi
[sc:status-tafsir-al-muyassar-ustadz-badrusalam-2013]
Al-Qur’an Al-Karim, Surat Al-A’la (87)
Untuk memudahkan mengikuti pelajaran tafsir Al-Qur’an ini, berikut kami tampilkan potongan dari Surat Al-A’la yang sedang dibahas dalam ceramah ini.
Surat Al-A’la (87): 1-19
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى (١) …
“Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tinggi,(1) …” (QS Al-A’la [87]: 1)
Ringkasan Ceramah Agama Islam: Tafsir Surat Al-A’la
Tafsir Surat Al-A’la
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى (الأعلى: ١)
“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi.” (QS Al-A’la [87]: 1)
Kata “tasbih” (سَبِّحِ) menunjukkan kepada penyucian Allah Subhanahu wa Ta’ala dari semua kekurangan-kekurangan dan aib. Dan ucapan “subhanallah” adalah ucapan yang sangat berat. Maka dari itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآنِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Ucapan “subhanallah” dan “alhamdulillah” itu bisa memenuhi apa yang ada di langit dan bumi.”
Oleh karena itu, ketika kita mengucapkan “subhanallah“, artinya kita menyucikan Allah dari segala macam kekurangan, dari segala macam hal-hal yang tidak layak bagi Allah.
Maka dari itu di dalam Al-Qur’an, kata-kata “subhanallah” digunakan dalam rangka menepis keyakinan keyakinan orang-orang yang meyakini Allah memiliki sifat-sifat yang kurang.
Contoh, orang-orang Nasrani yang meyakini bahwa Allah mempunyai anak.
وَقَالُواْ اتَّخَذَ اللّهُ وَلَداً سُبْحَانَهُ بَل لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ … (البقرة: ١١٦)
“Mereka (orang-orang kafir) berkata, “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah;” (QS Al-Baqarah [2]: 116)
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ … (مريم: ٩٠)
“Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, …” (Maryam [19]: 90)
“Subhanallah” mempunyai arti menyucikan Allah dari sesuatu yang tidak layak bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah berfirman juga:
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ . وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ . وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (الصافات: ١٨٠-١٨٢)
“Maha Suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan (orang-orang Musyrikin menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak; maka Allah menyucikan dirinya dari segala macam sifat-sifat yang tidak layak). Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul (karena mereka menyifati Allah dengan sifat-sifat yang layak). Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.” (QS Ash-Shaffat [37]: 180-182)
Silakan download pembahasan Tafsir Surat Al-A’la oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam sekarang juga.
Download Kajian Tafsir Al-Qur’an: Tafsir Surat Al-A’la (Bagian ke-1)
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Jangan lupa, share ke Facebook, Twitter dan Google+ atau bagikan hasil download Anda kepada saudara-saudara Muslimin.

1 Comment