Masjid Al-Barkah

At-Tafsiir Al-Muyassar

Tafsir Surat ‘Abasa – Bagian ke-1 – Kitab Tafsir Al-Muyassar (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)

By  |  pukul 7:10 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 02 Maret 2017 pukul 8:26 am

Tautan: http://rodja.id/yk

Ceramah agama Islam tentang tafsir Al-Qur’an Al-Karim oleh: Al-Ustadz Badrusalam, Lc.

Ini adalah rekaman ceramah yang disampaikan di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Jl. Pahlawan, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor pada Selasa, 15 Al-Muharram 1437 / 27 Oktober 2015, pukul 18:00-19:00 WIB. Pada ceramah Tafsir Al-Qur’an ini telah sampai pembahasannya kepada “Tafsir Surat ‘Abasa (Bagian ke-1)“, di mana sebelumnya telah menyelesaikan “Tafsir Surat At-Takwir (Bagian ke-2)“. Mari simak pembahasan penuh manfaat yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.

NB: Mohon maaf, tidak ada sesi tanya-jawab pada saat kajian ini berlangsung.

Rekaman video: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. – Tafsir Surat ‘Abasa (Bagian ke-1) – Tafsir Juz ‘Amma


[sc:status-tafsir-al-muyassar-ustadz-badrusalam-2013]

Al-Qur’an Al-Karim, Surat ‘Abasa (80)

Berikut adalah beberapa ayat dari Surat ‘Abasa yang akan dibahas tafsirnya.

Surat ‘Abasa (80): 1-42

بِسْمِ اللهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ ﴿١﴾ أَن جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ ﴿٢﴾ وَمَا يُدْرِ‌يكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ ﴿٣﴾ أَوْ يَذَّكَّرُ‌ فَتَنفَعَهُ الذِّكْرَ‌ىٰ ﴿٤﴾ أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَىٰ ﴿٥﴾ فَأَنتَ لَهُ تَصَدَّىٰ ﴿٦﴾ وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ ﴿٧﴾ وَأَمَّا مَن جَاءَكَ يَسْعَىٰ ﴿٨﴾ وَهُوَ يَخْشَىٰ ﴿٩﴾ فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ ﴿١٠﴾ كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَ‌ةٌ ﴿١١﴾ فَمَن شَاءَ ذَكَرَ‌هُ ﴿١٢﴾ فِي صُحُفٍ مُّكَرَّ‌مَةٍ ﴿١٣﴾ مَّرْ‌فُوعَةٍ مُّطَهَّرَ‌ةٍ ﴿١٤﴾ بِأَيْدِي سَفَرَ‌ةٍ ﴿١٥﴾ كِرَ‌امٍ بَرَ‌رَ‌ةٍ ﴿١٦﴾ قُتِلَ الْإِنسَانُ مَا أَكْفَرَ‌هُ ﴿١٧﴾ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ﴿١٨﴾ مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَ‌هُ ﴿١٩﴾ … – ﴿عبس : ١٩﴾

Baca Juga:
Berbagi Kemanfaatan Harta

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, (1) karena telah datang seorang buta kepadanya. (2) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), (3) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? (4) Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, (5) maka kamu melayaninya. (6) Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). (7) Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), (8) sedang ia takut kepada (Allah), (9) maka kamu mengabaikannya. (10) Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, (11) maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, (12) di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, (13) yang ditinggikan lagi disucikan, (14) di tangan para penulis (malaikat), (15) yang mulia lagi berbakti. (16) Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? (17) Dari apakah Allah menciptakannya? (18) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. (19) …” (QS ‘Abasa [80]: 1-19)

Ringkasan Ceramah Agama Islam: Tafsir Surat ‘Abasa (Bagian ke-1)

Tafsir Surat ‘Abasa

Ayat ini turun sebagai teguran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mungkin kita pernah mendengar kisahnya, bahwa waktu itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang sibuk mendakwahi para pemuka-pemuka Quraisy, seperti Abu Jahal, ‘Uthbah bin Rabi’ah, demikian pula Al-‘Abbas. Dan Rasulullah sangat berharap keIslaman mereka, para pemuka-pemuka Quraisy ini. Rupanya datanglah Ibnu Ummi Maktum yang buta, di mana ia berkata:

Baca Juga:
Kelompok-Kelompok Ahlul Bid'ah Yang Harus Dijauhi

يا رسول الله علمني مما علمك الله

“Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada saya sesuatu yang Allah telah ajarkan kepada engkau.”

Melihat itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bermuka masam. Beliau pun berpaling, karena Rasulullah lebih mengharapkan keIslaman orang-orang Quraisy tersebut.

Setelah Rasulullah selesai, Rasulullah pun pulang, ternyata Allah pun turunkan ayat-ayat ini:

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ ﴿١﴾ أَن جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ ﴿٢﴾ وَمَا يُدْرِ‌يكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ ﴿٣﴾ أَوْ يَذَّكَّرُ‌ فَتَنفَعَهُ الذِّكْرَ‌ىٰ ﴿٤﴾ – ﴿عبس : ١-٤﴾

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, (1) karena telah datang seorang buta kepadanya. (2) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), (3) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? (4)” (QS ‘Abasa [80]: 1-4)

Ini menunjukkan kalaulah Al-Qur’an itu buatan Nabi Muhammad, tentu Rasulullah tidak akan sampaikan ayat ini. Ayat ini sentilan / teguran untuk Rasul, tapi Rasulullah sampaikan kepada umatnya. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an memang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Faedah yang pertama, bahwa kita di dalam berdakwah, hendaklah kita lebih mendahulukan orang-orang yang menginginkan hidayah daripada orang-orang yang enggan, yang tidak menginginkan hidayah. Terkadang kita ingin supaya para pemuka-pemuka agama ataupun para pemimpin-pemimpin daerah, kita fokuskan dakwah ke mereka tapi mereka tidak menginginkan dakwah. Akibatnya kemudian kita lalaikan orang-orang yang dia sebetulnya mencari dan menginginkan hidayah. Yang benar adalah kita fokuskan kepada mereka yang menginginkan walaupun kita tetap dakwahi orang-orang yang jauh daripada dakwah itu. Kita tetap dakwahi para pemuka dan pemimpin, tapi tetap kita berusaha untuk lebih memfokuskan kepada orang-orang yang menginginkan hidayah. Karena orang-orang yang menginginkan hidayah itu yang bermanfaat insya Allah baginya peringatan. Dan tujuan da’i itu adalah bagaimana mengajak manusia ke jalan Allah, bagaimana membimbing kemudian mentarbiyah manusia di atas jalan kebenaran.

Baca Juga:
Birrul Walidain dan Menyambung Silaturahim

Silakan simak dan download ceramah ini, Tafsir Surat ‘Abasa.

Download Kajian Tafsir Al-Qur’an: Tafsir Surat ‘Abasa (Bagian ke-1)

Share ceramah ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga semakin banyak Muslimin yang memperoleh manfaatnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.