
Tematik
Tabligh Akbar: Keesaan Allah Ta’ala, Penjelasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)
Beranda Download Kajian Syaikh 'Abdurrazzaq bin 'Abdil Muhsin Al-Badr Tematik Tabligh Akbar: Keesaan Allah Ta’ala, Penjelasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)
Terakhir diperbaharui: Kamis, 19 Januari 2017 pukul 4:13 pm
Tautan: http://rodja.id/tc
Kajian tabligh akbar oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Maududi Abdullah, Lc.
Pada Ahad pagi, 24 Jumadal Ula 1436 / 15 Maret 2015, pukul 08:55-12:00 WIB, alhamdulillah dapat terselenggara sebuah tabligh akbar bersama seorang ulama Ahlus Sunnah dari Madinah, seorang guru besar Universitas Islam Madinah sekaligus pengajar tetap di Masjid Nabawi Kota Madinah An-Nabawiyyah, Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr. Dalam kali kesempatan kedatangan Asy-Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr di Indonesia ini membawakan sebuah tema tentang Keesaan Allah Ta’ala, Penjelasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sebagai penerjemah pada tabligh akbar tahun ini adalah Ustadz Maududi Abdullah. Dan alhamdulillah, sekarang dapat Anda download rekamannya.
Ringkasan Tabligh Akbar bersama Syaikh ‘Abdur Razzaq di Masjid Istiqlal: Keesaan Allah Ta’ala, Penjelasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Pembicaraan kita pada pertemuan kita sekarang ini adalah tentang hal yang paling agung di dunia, yang paling suci dan paling besar. Pembicaraan kita adalah tentang Tauhidullah Tabaraka wa Ta’ala, bagaimana kita bisa mengEsakan Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dan ketahuilah, bahwa tauhidullah ini adalah orientasi dan maksud penciptaan Allah terhadap langit dan bumi serta terhadap seluruh makhluknya. Dan karena tauhid inilah, Allah Tabaraka wa Ta’ala menciptakan seluruh makhluk, agar kemudian makhluk hidup untuk mempraktekkan dan mengamalkan tauhid ini dalam kehidupan mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (الذاريات: ٥٦)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS Adz-Dzariyat [51]: 56)
Allah juga berfirman:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْماً (الطلاق: ١٢)
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS Ath-Thalaq [65]: 12)
Dan oleh karena tauhid ini jugalah, Allah Tabaraka wa Ta’ala mengutus Rasul-RasulNya yang mulia, Allah menurunkan kitab-kitabNya yang sangat agung, agar kemudian semua ini mengarah kepada maksud penciptaaan Allah Tabaraka wa Ta’ala terhadap seluruh makhluknya. Allah berfirman tentang pengutusan Rasul:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ … (النحل: ٣٦)
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu,” …” (QS An-Nahl [16]: 36)
25 Pelajaran Penting Mentauhidkan Allah
1. Tauhid adalah hal yang paling agung di jagad raya ini. Tauhid adalah tujuan penciptaan jagad raya dan makhluk termasuk manusia dan jin oleh Allah.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (الذاريات: ٥٦)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS Adz-Dzariyat: 56)
2. Tauhid adalah prinsip dan landasan agama Islam, sebagaimana pohon tidak akan tegak tanpa akar.
3. Tauhid ini adalah agama fitrah. Manusia diciptakan di atas fitrah bertauhid.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (الروم: ٣٠)
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (QS Ar-Rum: 30)
4. Tauhid adalah syarat utama diterimanya semua amal ibadah.
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (الزمر: ٦٥)
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Az-Zumar [39]: 65)
5. Tauhid adalah hak Allah yang wajib ditunaikan oleh setiap hambaNya. Artinya, kita wajib mengesakan Allah, tidak menyekutukanNya, serta mengikhlaskan semua perbuatan hanya untuk Allah dengan melakukan ketaatan pada seluruh sendi kehidupan. Barangsiapa bertauhid akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Barangsiapa melalaikannya, ia akan merugi di dunia dan akhirat.
6. Begitu agungnya tauhid, sehingga kita harus lebih mementingkan tauhid dalam kehidupan sehari–hari melebihi urusan makan dan minum.
7. Kebahagiaan yang hakiki tidak akan ada tanpa tegaknya tauhid dalam kehidupan sehari–hari. Barangsiapa tidak mentauhidkan Allah, maka urusannya menjadi sia-sia, hatinya tercerai-berai, bimbang, dan galau.
… أَأَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (يوسف: ٣٩)
“… Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?” (QS. Yusuf [12]: 39)
8. Kesyirikan adalah kedzaliman yang paling besar.
9. Allah telah berjanji menjadikan kita sebagai pemimpin di muka bumi serta mengganti ketakutan dengan keamanan, dengan syarat kita menegakkan tauhid.
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ (الأنعام: ٨٢)
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al-An’am [6]: 82)
10. Tauhid merupakan amal kebaikan yang paling baik.
11. Tauhid adalah kunci surga, karenanya orang kafir tidak akan masuk surga disebabkan tidak memiliki kuncinya.
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُواْ عَنْهَا لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاء وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ (الأعراف: ٤٠)
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (QS Al-A’raf [7]: 40)
12. Tauhid bermakna mengesakan Allah, membuat Allah satu-satunya dalam Nama dan Sifat-Sifat yang merupakan kekhususan dan hak Allah, di antaranya satu-satunya pencipta, satu-satunya pemberi rezeki, satu-satunya pemberi kehidupan, penentu jalannya seluruh kehidupan, yang menghidupkan dan mematikan, yang memuliakan dan menghinakan, serta raja dari segala raja, tidak ada sekutu bagi-Nya.
13. Di antara kekhususan Allah adalah memiliki Nama-Nama yang Maha Indah serta Sifat-Sifat yang Maha Mulia (Asma’ul Husna), sehingga kita mengesakan Allah dengan Nama-Nama dan Sifat-SifatNya yang agung. Salah satunya adalah dengan senantiasa berdoa dengan menyebut NamaNya terlebih dahulu.
14. Dan di antara hak-hak Allah yang wajib ditunaikan oleh para hambaNya ialah agar mereka beribadah hanya kepadaNya dan tidak menyekutuNya dengan sesuatu apapun.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ … (البينة:٥)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepadaNya …” (QS. Al-Bayyinah: 5)
15. Dua prinsip kalimat tauhid La ilaha illaLlaah:
– Meniadakan seluruh sesembahan.
– Menetapkan sesembahan yang hak hanya Allah semata.
16. Iman akan sempurna jika menerapkan dua prinsip tersebut.
17. Wajib bagi kita untuk selalu memperbarui tauhid, sehingga terjaga tauhid kita, sesuai dengan yang Allah perintahkan.
18. Hanyalah Islam, agama yang suci dan murni tauhidnya.
19. Tauhid terdiri dari 3 pilar:
(1) Tauhid Rububiyah: keyakinan bahwa Allah yang mengatur kehidupan, Dia yang menciptakan, menghidupkan dan mematikan, memberi rezeki, serta mengatur segala urusan manusia.
(2) Tauhid Uluhiyah: keyakinan bahwa hanya Allah-lah ilah yang berhak untuk disembah.
(3) Tauhid Asma’ wa Shifat Allah: meyakini bahwa Allah memiliki Nama dan Sifat yang Allah tetapkan sesuai dengan keagunganNya tanpa mengingkari, mengubah, mempertanyakan, atau menyerupakan dengan makhlukNya.
20. Semua yang kita lakukan, hakikatnya hanya untuk mendapatkan ridha Allah, jika kita mengharapkan selainnya, niscaya akan terhapus tauhid dan akan sia-sia amalnya.
21. Barangsiapa yang menyempurnakan tauhid, Allah akan masukkan ke surga tanpa hisab dan adzab.
22. Tauhid memiliki nawaqidh (pembatal tauhid) dan nawaqish (pengurang kesempurnaan tauhid).
23. Menjaga kesempurnaan tauhid dengan manjauhkan dari 3 perkara: (1) Syirik, (2) Bid’ah, dan (3) Maksiat.
24. Hal-hal yang dapat membatalkan tauhid dan membuat seluruh amal sia-sia adalah:
(1) Syirik Akbar: menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang merupakan kekhususan Allah.
(2) Kufur Akbar: mendustakan Allah atau sesuatu yang datang dari Allah, mendustakan apa yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sombong kepada Allah, tidak mau mempelajari agama Allah, ragu terhadap apa yang Allah turunkan kepada manusia.
(3) Nifaq Akbar: orang yang menampakkan keimanan secara lahir, namun memiliki kekufuran dalam hatinya. Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka paling bawah.
25. Hal-hal yang dapat mengurangi kesempurnaan tauhid:
– Syirik kecil, seperti bersumpah dengan nama selain Allah.
– Nifaq kecil, seperti 3 ciri orang munafik jika berjanji akan ingkar, jika berkata akan dusta, dan jika diberi amanah akan berkhianat.
– Kufur kecil, seperti mencela nasab.
Tauhid merupakan urusan yang sangat penting, bahkan lebih penting dari makan dan minum, sehingga setiap kita wajib menjaga dan memperhatikan kesempurnaan tauhidnya, dengan mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih menurut pemahaman salafush shalih, di mana di dalamnya terdapat penjelasan tentang tauhid yang sempurna.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk Ahli Tauhid.
Mari simak dan download rekaman tabligh akbar yang berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta bersama Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr, seorang ulama yang juga putra dari ulama Ahlus Sunnah kenamaan, Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr.
Dengarkan dan Download Kajian Tabligh Akbar: Syaikh ‘Abdur Razzaq Al-Badr: Keesaan Allah Ta’ala, Penjelasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Ayo share ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga Allah Ta’ala menerima amal-ibadah kita atas upaya menyebarkan kebaikan ini ke media sosial atau berbagi file rekamannya kepada saudara-saudara Muslimin.

9 Comments