Masjid Al-Barkah

Al-Adabul Mufrad

Tidak Menunjuk Hidung Orang Lain dalam Ucapan – Bab 203-205 – Hadist 436-440 – Kitab Al-Adab Al-Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)

By  |  pukul 10:23 am

Terakhir diperbaharui: Kamis, 30 November 2017 pukul 1:39 pm

Tautan: http://rodja.id/1jk

Kajian Kitab Adabul Mufrad oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab Adabul Mufrad karya Imam Bukhari rahimahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Syafiq Basalamah. Kajian ini beliau sampaikan secara live di Radio Rodja dan Rodja TV pada Senin malam, 28 Dzul Qa’idah 1438 H / 21 Agustus 2017, pukul 20:00-21:30 WIB.

Pada kajian kali ini Ustadz Syafiq akan membahas tentang “Tidak Menunjuk Hidung Orang Lain dalam Ucapan (Bab 203-205 – Hadist 436-440)“. Semoga bermanfaat.

Download juga kajian sebelumnya: “Menghina Orang Muslim adalah Kefasikan – Bab 202 – Hadits 429-435 – Kitab Al-Adab Al-Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)

[sc:status-adabul-mufrad-ustadz-syafiq-riza-basalamah-2014]

Ringkasan Kajian Kitab Adabul Mufrad: Tidak Menunjuk Hidung Orang Lain dalam Ucapan (Bab 203-205 – Hadist 436-440)

Umar bin Hafsh menceritakan kepada kami, ia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata: Al-A’masy menceritakan kepada kami, ia berkata: Muslim menceritakan kepada kami daei Masruq, ia berkata:

‘Aisyah berkata,”Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah membuat sesuatu lalu beliau memberi keringanan mengenai hal itu. Lalu suatu kaum tidak menghindarinya. Hal itu lalu sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau lalu berkhutbah, memuji Allah lalu bersabda,’Mengapakah ada beberapa kaum yang menghindari dari sesuatu yang aku buat? Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengetahui tentang Allah dan paling takut kepada-Nya.”

Kandungan Hadist:

  1. Hadist ini mengandung anjuran agar bersungguh-sungguh meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadikannya sebagai uswatun hasanah (suri tauladan yang paripurna). Hadist ini juga mengandung celaan dan akibat buruk bagi orang yang menyelisihinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi ittiba‘ (mengikuti) Sunnahnya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena tidak ada ajaran yang lebih adil dan lebih baik dari ajaran beliau.
  2. Hendaklah memilih kata-kata yang baik dalam memberi nasehat dan berlemah lembut ketika mengingkari suatu kemungkaran.
Baca Juga:
Cinta Yang Benar Kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

Dengarkan penjelasan lengkapnya dan download MP3 kajian Kitab Adabul Mufrad: Tidak Menunjuk Hidung Orang Lain dalam Ucapan (Bab 203-205 – Hadist 436-440)


Jangan lupa untuk membagikan rekaman kajian ini ke saudara-saudara kita atau teman-teman kita baik itu melalui Facebook, Twitter, Google+, atau media yang lainnya agar kebaikan ini tidak berhenti begitu saja. Jazakumullahu khairan
[stumble]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.