Masjid Al-Barkah

Syarh Riyaadhush Shaalihiin

Bab Keutamaan Dzikir dan Anjuran Melakukannya – Bagian ke-4 – Bab 244 – Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof. DR ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)

By  |  pukul 6:10 pm

Terakhir diperbaharui: Rabu, 18 Maret 2015 pukul 10:48 am

Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=5422

Ceramah agama tentang kajian kitab Riyadhush Shalihin oleh: Syaikh Prof. DR ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Abdullah Roy, M.A.

Marilah kita melanjutkan kembali pengajian kitab Riyadhush Shalihin yang dikaji oleh Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah. Kajian kali ini merupakan hasil rekaman yang pernah disiarkan secara live pada Senin sore, 15 Jumadal Ula 1435 / 17 Maret 2014 di Radio Rodja dan RodjaTV. Pada pembahasan yang lalu, beliau telah membahas Bab 244 Bagian ke-3 tentang Bab Keutamaan Dzikir dan Anjuran Melakukannya (Bagian ke-3), dan pada pembahasan kali ini beliau melanjutkan pembahasan dari Bab 244, yaitu tentang Bab Keutamaan Dzikir dan Anjuran Melakukannya (Bagian ke-4).

[sc:status-riyadhush-shalihin-syaikh-abdur-razzaq-abdul-muhsin-2013]

Daftar Isi

Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab Riyadhush Shalihin Ini: Kitab Dzikir (كتاب الأذكار)

Bab ke-244: Bab Keutamaan Dzikir dan Anjuran Melakukannya (باب فضل الذكر والحث عليه) – Bagian ke-4

Dari Ummul Mu’minin Juwayriyyah binti Harits radhiyallahu ‘anha, suatu ketika saat waktu shalat shubuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumah beliau (menuju masjid), sedangkan beliau (Juwayriyyah binti Harits) masih di tempat shalatnya. Kemudian saat menjelang waktu dhuha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang (ke rumah) sedangkan beliau (Juwayriyyah binti Harits) masih duduk (di tempat shalatnya). Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya:

Baca Juga:
Hikmah dan Kedudukan Qishash dalam Islam - Ensiklopedi Larangan dalam Islam (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)

مَا زِلْتِ عَلَى الحالِ الَّتي فَارقَتُكِ عَلَيْهَا؟» قالت: نَعَمْ، فَقَالَ النَّبيُّ – صلى الله عليه وسلم: لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاثَ مَرَّاتٍ، لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ اليَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ: سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ. رواه مسلم

“Apakah kamu masih dalam keadaan yang sama dengan saat aku tinggalkan tadi?, maka beliau menjawab: “Iya”. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh setelah aku meninggalkanmu tadi, aku telah membaca 4 kalimat sebanyak 3X, yang seandainya kalimat itu ditimbang dengan apa-apa yang telah kamu baca dari tadi pagi, niscaya akan sama timbangannya. Kalimat itu adalah: “Subhaanallaah wa bihamdihi ‘adada kholqihi, wa ridhaa nafsihi, wa zinata ‘arsyihi, wa midaada kalimatihi.” (Yang artinya) “Maha suci Allah dan memujiNYa sebanyak jumlah ciptaanNya, sebesar ridhaNya, seberat singgasanaNya, dan sebanyak kalimat-kalimatNya.”” (HR Muslim)

Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ». رواه البخاري

“Permisalan antara orang yang senantiasa mengingat RabbNya dan orang yang tidak mengingatNya, seperti permisalan orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR Al-Bukhari)

Dan di dalam riwayat Imam Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ البَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ، وَالبَيْتِ الَّذِي لا يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ، مَثَلُ الحَيِّ والمَيِّتِ

Baca Juga:
Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah: Hadits 766-770 - TPP: "Hijamah / Bekam", "Hati-hati dari Doa Orang yang Didzalimi walaupun Kafir", dan "Haramnya Tinggal di Negeri Kafir dan Apa itu Negeri Islam" (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)

Permisalan rumah yang digunakan untuk berdzikir (mengingat nama Allah) di dalamnya, dengan rumah yang tidak digunakan untuk berdzikir, adalah seperti rumahnya orang yang hidup dan rumahnya orang yang mati (kuburan).”

Anda bisa menyimak kajian selengkapnya dengan mendownload kajian Islam ini yang merupakan pembahasan dari kitab Riyadhush Sholihin, Bab Keutamaan Dzikir dan Anjuran Melakukannya (Bagian ke-4) oleh Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah.

Dengarkan dan Download Seri Kajian Kitab Syarah Riyadhush Shalihin – Syaikh ‘Abdur Razzaq: Bab 244 – Bab Keutamaan Dzikir dan Anjuran Melakukannya (Bagian ke-4)

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan hasil rekaman ataupun link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.