
Syarh Riyaadhush Shaalihiin
Bab Larangan Mencari-cari Aib dan Mendengarkan Pembicaraan Orang Lain serta Bab Larangan Berburuk Sangka terhadap Orang Islam – Bab 271-272 – Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof. DR ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)
Terakhir diperbaharui: Selasa, 20 Mei 2014 pukul 1:00 pm
Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=6533
Ceramah agama tentang kajian kitab Riyadhush Shalihin oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Musyaffa Ad-Darini, M.A.
Berikut ini merupakan lanjutan dari rekaman pengajian kitab Riyadhus Shalihin yang disampaikan oleh Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah, pada Senin sore, 18 Rajab 1435 / 18 Mei 2014 di Radio Rodja dan RodjaTV. Pada pertemuan yang lalu beliau telah menjelaskan tentang Bab Larangan Mengganggu Orang Lain, Bab Larangan Saling Membenci, Memutuskan Hubungan, dan Saling Memusuhi, serta Bab Haramnya Sifat Hasad, yang merupakan pembahasan dari Bab 268-270. Dan pada pertemuan kali ini beliau akan menjelaskan tentang “Bab Larangan Mencari-cari Aib dan Mendengarkan Pembicaraan Orang Lain serta Bab Larangan Berburuk Sangka terhadap Orang Islam, yang merupakan pembahasan dari Bab 271-272. Simak pula sesi tanya jawab pada edisi pengajian kali ini.
[sc:status-riyadhush-shalihin-syaikh-abdur-razzaq-abdul-muhsin-2013]Daftar Isi
Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab Riyadhush Shalihin Ini: Kitab Perkara-perkara yang Dilarang (كتَاب الأمُور المَنهي عَنْهَا)
Bab ke-271: Larangan Mencari-cari Aib dan Mendengarkan Pembicaraan Orang Lain (باب النَّهي عن التجسُّس والتَّسَمُّع لكلام من يكره استماعه)
[00:01]
Pengertian tajassus ialah mencari-cari kekurangan dan aib orang Islam serta menelitinya. Al-Qur’an dan As-Sunnah melarang perbuatan ini, sebab mencari-cari aib dapat menyekiti hati orang tersebut. Pada umumnya, aib memang diusahakan untuk ditutup-tutupi dan tidak diperlihatkan, maka dilarang mencari tau tentang aib tersebut, agar ia dapat disembunyikan sedapat mungkin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَجَسَّسُوا……
“Dan janganlah mencari-cari keburukan orang.” (QS Al-Hujurat [49]: 12)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَاناً وَإِثْماً مُّبِيناً
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Ahzab [33]: 58)
Bab ke-272: Larangan Berburuk Sangka terhadap Orang Islam (باب النهي عن سوء الظنّ بالمسلمين من غير ضرورة)
[31:34]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.” (QS Al-Hujurat [49]: 12)
Silakan simak pengajian kitab Riyadhush Shalihin selengkapnya bersama Asy-Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah. Semoga bermanfaat.
Dengarkan dan Download Seri Kajian Kitab Syarah Riyadhush Shalihin – Syaikh ‘Abdur Razzaq: Bab 271-272 – Bab Larangan Mencari-cari Aib dan Mendengarkan Pembicaraan Orang Lain serta Bab Larangan Berburuk Sangka terhadap Orang Islam
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link pengajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ Anda. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda semua.

1 Comment