Masjid Al-Barkah

Syarh Riyaadhush Shaalihiin

Bab Larangan Merendahkan Orang Islam, Bab Larangan Mencela Nasab, hingga Bab Larangan Memalsu dan Menipu – Bagian ke-1 – Bab 273-276 – Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof. DR ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)

By  |  pukul 6:10 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 6:18 am

Tautan: https://rodja.id/4ul

Ceramah agama tentang kajian kitab Riyadhush Shalihin oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Musyaffa Ad-Darini, M.A.

Berikut ini merupakan lanjutan dari rekaman pengajian kitab Riyadhus Shalihin yang disampaikan oleh Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah, pada Senin sore, 19 Rajab 1435 / 19 Mei 2014 di Radio Rodja dan RodjaTV. Pada pertemuan yang lalu beliau telah menjelaskan tentang Bab Larangan Mencari-cari Aib dan Mendengarkan Pembicaraan Orang Lain serta Bab Larangan Berburuk Sangka terhadap Orang Islam, yang merupakan pembahasan dari Bab 271-272. Dan pada pertemuan kali ini beliau akan menjelaskan tentang “Bab Larangan Merendahkan Orang Islam, Bab Larangan Mencela Nasab, hingga Bab Larangan Memalsu dan Menipu (Bagian ke-1), yang merupakan pembahasan dari Bab 273-276.

[sc:status-riyadhush-shalihin-syaikh-abdur-razzaq-abdul-muhsin-2013]

Pembahasan dalam Rekaman Pengajian Kitab Riyadhush Shalihin Ini: Kitab Perkara-perkara yang Dilarang (كتَاب الأمُور المَنهي عَنْهَا)

Bab ke-273: Larangan Merendahkan Orang Islam (باب تحريم احتقار المسلمين)

[00:01]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Hujurat [49]: 11)

Baca Juga:
Keutamaan Shalat Malam / Qiyamullail - Bagian ke-1 - Bab 212 - Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof. DR 'Abdur Razzaq bin 'Abdil Muhsin Al-Badr)

Bab ke-274: Larangan Menampakan Kegembiraan terhadap Musibah yang Menimpa Seorang Muslim (باب النهي عن إظهار الشماتة بِالمُسْلِم)

[20:47]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS AL-Hujurat [49]: 10)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. (QS An-Nur [24]: 19)

Bab ke-275: Larangan Mencela Nasab (باب تحريم الطعن في الأنساب الثابتة في ظاهر الشرع)

[30:28]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَاناً وَإِثْماً مُّبِيناً

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Ahzab [33]: 58)
Dalil dari hadits tentang larangan mencela nasab adalah:

وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «اثْنَتَان في النَّاسِ هُمَا بِهِم كُفْرٌ: الطَّعْنُ فِي النَّسَبِ، وَالنِّيَاحَةُ عَلَى المَيِّتِ». رواه مسلم

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua perkara yang terdapat pada manusia, yang keduanya adalah kekufuran bagi mereka, yaitu penghinaan nasab dan meratapi mayat.” (HR Muslim)

Baca Juga:
Serba-serbi Hadits Indah Pilihan - Bagian ke-1 - Kisah Dajjal, Kisah Ya'juj dan Ma'juj, dan Tanda-Tanda Hari Kiamat Lainnya - Bab 370 - Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof. Dr. 'Abdur Razzaq bin 'Abdil Muhsin Al-Badr)

Bab ke-276: Larangan Memalsu dan Menipu (باب النهي عن الغش والخداع) Bagian ke-1

[37:03]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَاناً وَإِثْماً مُّبِيناً

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Ahzab [33]: 58)
Di antara dalil dari hadits tentang larangan memalsu dan menipu adalah:

وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه: أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «لاَ تَنَاجَشُوا» متفق عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kjalian saling menipu (dalam jual beli).” (Muuttafaqun ‘Alaihi)

Silakan simak pengajian kitab Riyadhush Shalihin selengkapnya bersama Asy-Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah. Semoga bermanfaat.

Dengarkan dan Download Seri Kajian Kitab Syarah Riyadhush Shalihin – Syaikh ‘Abdur Razzaq: Bab 273-276 – Bab Larangan Merendahkan Orang Islam, Bab Larangan Mencela Nasab, hingga Bab Larangan Memalsu dan Menipu (Bagian ke-1)

Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link download pengajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ Anda. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda semua.

Baca Juga:
Keutamaan Mengajarkan Hadits

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.