Masjid Al-Barkah

Syarh Riyaadhush Shaalihiin

Keutamaan Istighfar dan Perintah untuk Melakukannya – Bagian ke-2 – Bab 371 – Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)

By  |  pukul 6:10 pm

Terakhir diperbaharui: Senin, 25 Agustus 2014 pukul 11:32 am

Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=7841

Ceramah agama dan pengajian Islam dengan pembahasan kitab Riyadhush Shalihin oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Abdullah Roy, M.A.

Berikut ini merupakan rekaman pengajian kitab Syarah Riyadhush Shalihin yang disiarkan live pada Ahad sore, 21 Syawal 1435 / 17 Agustus 2014, di Radio Rodja dan Rodja TV. Pada pengajian sebelumnya, telah disampaikan mengenai pembahasan Keutamaan Istighfar dan Perintah untuk Melakukannya yang merupakan pembahasan dari Bab 371 (Bagian ke-1), dan pada pembahasan kali ini Syaikh ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdilmuhsin Al-‘Abbad Al-Badr, akan membahas Bab yang sama (Bagian ke-2), yaitu masih seputar pembahasan “Keutamaan Istighfar dan Perintah untuk Melakukannya“.

NB: Mohon maaf, kualitas audio ketika kajian live tidak terlalu bagus, sehingga rekamannya juga kurang begitu bagus. Semoga dapat dimaklumi.

Pembahasan dalam Rekaman Pengajian Kitab Riyadhush Shalihin Ini: Kitab Istighfar (كتَاب الاستغفار)

Bab ke-371: Keutamaan Istighfar dan Perintah untuk Melakukannya (باب الأمر بالاستغفار وفضله) Bagian ke-2

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Baca Juga:
Istiqamah di Zaman Penuh Godaan (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)

سَيِّدُ الاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ العَبْدُ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إلهَ إلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِي، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ، وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أهْلِ الجَنَّةِ. رواه البخاري

“Penghulu istighfar adalah hendaklan seorang hamba berdoa: “Ya Allah, Engkaulah Rabbku. Tiada ilah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hambaMu. Aku akan menepati janjiku kepadaMu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku pun mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau.” Barangsiapa yang mengucapkannya pada siang hari dengan penuh kleyakinan, lalu pada hari itu meninggal dunia sebelum memasuki waktu sore, maka dia termasuk dari penduduk surga. Barangsiapa yang mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal dunia sebelum memasuki waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Al-Bukhari)

Silakan simak penjelasan selengkapnya pengajian kitab Riyadhush Shalihin selengkapnya bersama Asy-Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah. Semoga bermanfaat.

Baca Juga:
Larangan Memandang Yang Bukan Mahram - Ensiklopedi Larangan dalam Islam (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)

Dengarkan dan Download Seri Kajian Kitab Syarah Riyadhush Shalihin – Syaikh ‘Abdur Razzaq: Keutamaan Istighfar dan Perintah untuk Melakukannya

Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link download pengajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ Anda. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda semua.

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.