Keharusan Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam – Poin 74 – Kitab Al-Ibanah Ash-Shughra (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)

Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.

Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab Al-Ibanah Ash-Shughra karya Imam Ibnu Baththah Al-‘Ukbariy yang disampaikan pada Selasa pagi, 18 Al-Muharram 1435 / 11 November 2014, pukul 08:00-09:00 WIB. Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary. Pada kajian kali ini beliau akan membahas Poin 74, yaitu tentang “Keharusan Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam“, setelah sebelumnya menjelaskan Poin 71-73. Semoga bermanfaat

Ringkasan Ceramah Agama Islam: Kitab Al-Ibanah Ash-Shughra – Keharusan Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Pada poin ke-74 ini, Imam Ibnu Baththah Al-‘Ukbariy rahimahullah membawakan sebuah kisah dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, yang mana ada seorang laki-laki yang berkata kepada beliau:

أَرَأَيْتَ؟ أَرَأَيْتَ؟، فَقَالَ: اجْعَلْ أَرَأَيْتَ بِالْيَمِيْنِ، إِنَّمَا هِيَ السُّنَنُ

“Bagaimana menurutmu? Bagaimana menurut pendapatmu? Maka Ibnu ‘Umar berkata: “Letakanlah ucapan “bagaimana menurutmu” di sebelah kananmu (artinya singkirkanlah ia), sesungguhnya yang menjadi pedoman adalah sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam“”.

Dari kisah tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa para sahabat dahulu sangat mengedepankan sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari pada pendapat mereka sendiri.

Bagaimana penjelasan mengenai hal ini? Silakan download kajian ini, dan simak penjelasan Ustadz Abu Ihsan Al-Maidani mengenai hal tersebut. Simak pula sesi tanya jawab yang ada di dalam rekaman kajian ini.

Download Ceramah Agama Islam: Kajian Kitab Al-Ibanah Ash-Shughra: Keharusan Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Poin 74)

Podcast: Play in new window | Download

Subscribe: RSS

Mari turut bagikan hasil rekaman ataupun link download kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki, agar orang lain turut mendapatkan manfaatnya. Jazakumullahu Khairan