
Al-Adabul Mufrad
Barangsiapa yang Berangan-Angan Semua Anak Perempuannya Mati, Anak adalah Penyebab Sifat Kikir dan Pengecut, Membawa Anak Kecil di Pundak, serta Anak adalah Penyejuk Mata – Hadits 83-87 – Kitab Adabul Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)
Terakhir diperbaharui: Sabtu, 09 Mei 2015 pukul 2:13 pm
Tautan: https://www.radiorodja.com/?p=10449
Ceramah oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Pembahasan kitab Adabul Mufrad pekan lalu, telah menyelesaikan 4 bab pembahasan tentang Maula Suatu Kaum termasuk dari Golongan Mereka, Barangsiapa yang Merawat 1 atau 2 Anak Perempuan, Barangsiapa yang Menanggung 3 Saudara Perempuan, serta Keutamaan Merawat Anak Perempuan yang Dikembalikan / Ditinggalkan Suaminya. Kemudian pada Senin malam, 23 Shafar 1436 / 15 Desember 2014, alhamdulillah dapat kita lanjutkan kembali kepada pembahasan berikutnya dari Hadits 83-87, di antaranya mencakup 4 bab:
1. Bab Barangsiapa yang Berangan-Angan Semua Anak Perempuannya Mati (Bab ke-44),
2. Bab Anak adalah Penyebab Sifat Kikir dan Pengecut (Bab ke-45),
3. Bab Bab Menggendong Anak Kecil di Pundak (Bab ke-46), serta
4. Bab Anak adalah Penyejuk Mata (Bab ke-47).
Mari jangan sampai kita lewatkan pembahasan seputar akhlak dan adab yang semoga semakin memperbagusi pula Islam dan iman kita saat kita mengamalkannya dengan sungguh-sungguh.
Ringkasan Kajian Kitab Adabul Mufrad
Daftar Isi
Bab ke-44: Bab Barangsiapa yang Berangan-Angan Semua Anak Perempuannya Mati (باب من كره أن يتمنى موت البنات)
[02:11]
Hadits ke-83: Larangan Membunuh Anak Perempuan (Atsar Dha’if)
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:
أَنَّ رَجُلا كَانَ عِنْدَهُ ، وَلَهُ بَنَاتٌ ، فَتَمَنَّى مَوْتَهُنَّ ، فَغَضِبَ ابْنُ عُمَرَ ، فَقَالَ : أَنْتَ تَرْزُقُهُنَّ ؟
“Ada seseorang yang berada di majelis ‘Abdullah bin ‘Umar, lelaki ini memiliki anak-anak perempuan, dan dia berandai-andai anak-anaknya tersebut mati. Ibnu ‘Umar marah, dan berkata, “Apakah engkau yang memberi makan mereka?””
Atsar ini walaupun sanadnya dha’if, tapi ada satu faedah yang bisa kita petik darinya.
Allah Ta’ala berfirman:
… وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلاَدَكُم مِّنْ إمْلاَقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ … (الأنعام: ١٥١)
“… Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, …” (QS Al-An’am: 151)
وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم إنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْءاً كَبِيراً (الإسراء: ٣١)
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS Al-Isra’: 31)
Bab ke-45: Bab Anak adalah Penyebab Sifat Kikir dan Pengecut (باب الولد مبخلة مجبنة)
[13:59]
Hadits ke-84: Cinta Abu Bakar kepada ‘Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhuma
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمًا : وَاللَّهِ مَا عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ رَجُلٌ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ عُمَرَ ، فَلَمَّا خَرَجَ رَجَعَ ، فَقَالَ : كَيْفَ حَلَفْتُ أَيْ بُنَيَّةُ ؟ فَقُلْتُ لَهُ ، فَقَالَ : أَعَزُّ عَلَيَّ ، وَالْوَلَدُ أَلْوَطُ
“Pada suatu hari Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Demi Allah, tidak ada di muka bumi ini seseorang yang lebih aku cintai daripada ‘Umar.” Kemudian Abu Bakar keluar dan kembali lagi, dia bertanya, “Wahai putriku, bagaimana aku tadi bersumpah?” Maka aku (‘Aisyah) mengatakan apa yang dia katakan tadi. Kemudian Abu Bakar berkata meralat, “Dia yang lebih mulia untukku, tetapi anak itu lebih dekat di hati.””
Jadi, kecintaan seseorang terhadap sahabatnya, tidak sama dengan kecintaan kepada anaknya, karena kecintaan kepada anak itu lengket, tidak ada habisnya.
Bab ke-46: Bab Menggendong Anak Kecil di Pundak (باب حمل الصبي على العاتق)
[32:14]
Hadits ke-86: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Mencintai Hasan Radhiyallahu ‘anhu
Dari Al-Barra bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggendong Hasan di pundaknya sambil beliau bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي أُحِبُّهُ فَأَحِبَّهُ
“Ya Allah, aku cinta kepada dia, maka cintailah dia.”
Bab ke-47: Bab Anak adalah Penyejuk Mata (باب الولد قرة العين)
[36:06]
Hadits ke-87: Doa Istri dan Anak Menjadi Penyejuk Mata (Atsar Shahih)
Dari Jubair bin Nufair radhiyallahu ‘anhu:
جَلَسْنَا إِلَى الْمِقْدَادِ بْنِ الأَسْوَدِ يَوْمًا ، فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ ، فَقَالَ : طُوبَى لِهَاتَيْنِ الْعَيْنَيْنِ اللَّتَيْنِ رَأَتَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَاللَّهِ لَوَدِدْنَا أَنَّا رَأَيْنَا مَا رَأَيْتَ ، وَشَهِدْنَا مَا شَهِدْتَ ، فَاسْتُغْضِبَ ، فَجَعَلْتُ أَعْجَبُ ، مَا قَالَ إِلا خَيْرًا ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ ، فَقَالَ : مَا يَحْمِلُ الرَّجُلُ عَلَى أَنْ يَتَمَنَّى مُحْضَرًا غَيَّبَهُ اللَّهُ عَنْهُ ؟ لا يَدْرِي لَوْ شَهِدَهُ كَيْفَ يَكُونُ فِيهِ ؟ وَاللَّهِ ، لَقَدْ حَضَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْوَامٌ كَبَّهُمُ اللَّهُ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ فِي جَهَنَّمَ ، لَمْ يُجِيبُوهُ وَلَمْ يُصَدِّقُوهُ ، أَوَلا تَحْمَدُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذْ أَخْرَجَكُمْ لا تَعْرِفُونَ إِلا رَبَّكُمْ ، فَتُصَدِّقُونَ بِمَا جَاءَ بِهِ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَدْ كُفِيتُمُ الْبَلاءَ بِغَيْرِكُمْ ، وَاللَّهِ لَقَدْ بُعِثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَشَدِّ حَالٍ بُعِثَ عَلَيْهَا نَبِيٌّ قَطُّ ، فِي فَتْرَةٍ وَجَاهِلِيَّةٍ ، مَا يَرَوْنَ أَنَّ دِينًا أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ الأَوْثَانِ ، فَجَاءَ بِفُرْقَانٍ فَرَّقَ بِهِ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ ، وَفَرَّقَ بِهِ بَيْنَ الْوَالِدِ وَوَلَدِهِ ، حَتَّى إِنْ كَانَ الرَّجُلُ لَيَرَى وَالِدَهُ أَوْ وَلَدَهُ أَوْ أَخَاهُ كَافِرًا ، وَقَدْ فَتْحَ اللَّهُ قُفْلَ قَلْبِهِ بِالإِيمَانِ ، وَيَعْلَمُ أَنَّهُ إِنْ هَلَكَ دَخَلَ النَّارَ ، فَلا تَقَرُّ عَيْنُهُ ، وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ حَبِيبَهُ فِي النَّارِ ، وَإِنَّهَا لِلَّتِي قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ سورة الفرقان آية 74
“Pada suatu hari kita duduk bersama Al-Miqdad bin Al-Aswad radhiyallahu ‘anhu, tiba-tiba ada seseorang menghampiri, lalu berkata, “Betapa baiknya dua bola mata ini (dua bola mata Al-Miqdad bin Al-Aswad), yang keduanya pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demi Allah, kita sangat ingin melihat apa yang telah engkau lihat, dan kita turut hadir di tempat-tempat yang engkau pernah hadir (Perang Badar, Perang Uhud, dst.).” Al-Miqdad marah dengan perkatan orang tersebut, sehingga aku (Jubair bin Nufair) jadi kebingungan (kenapa Al-Miqdad marah), padahal perkataan orang tersebut baik. Maka akhirnya Miqdad bin Aswad menghadap kepada orang tersebut dan berkata kepada dia, “Apa yang mendorong seseorang itu untuk berangan-angan hadir di tempat yang Allah membuatnya tidak hadir di tempat itu? Dia itu tidak tahu, kalau andai kata dia hidup di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, siapa yang menjamin dia dalam kondisi beriman? Demi Allah, bahwasanya telah hadir di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam banyak orang yang mereka dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke dalam api neraka Jahannam (seperti Abu Jahal, Abu Lahab, dan ‘Abdullah bin Ubai bin Salul) …”
Pelajaran yang berharga dari sebuah kitab karya ulama ternama, Imam Al-Bukhari rahimahullah. Mari simak selengkapnya pembahasan 4 bab darinya, Bab 44-47, tentang Bab Barangsiapa yang Berangan-Angan Semua Anak Perempuannya Mati, Bab Anak adalah Penyebab Sifat Kikir dan Pengecut, Bab Menggendong Anak Kecil di Pundak, serta Bab Anak adalah Penyejuk Mata dengan mendownload ceramah agama ini sekarang juga.
Download Rekaman Kajian Kitab Adabul Mufrad: Bab Barangsiapa yang Berangan-Angan Semua Anak Perempuannya Mati, Bab Anak adalah Penyebab Sifat Kikir dan Pengecut, Bab Menggendong Anak Kecil di Pundak, serta Bab Anak adalah Penyejuk Mata (Hadits 83-87)
Podcast: Play in new window | Download
Subscribe: RSS
Ayo share ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga semakin menjadi penambah amal shalih dan pahala bagi Anda yang telah membagikan kebaikan ini. Aamiin.

1 Comment