Masjid Al-Barkah

Al-Adabul Mufrad

Barangsiapa yang Mendoakan Sahabatnya agar Diperbanyak Harta dan Anak, Ibunda-Ibunda yang Pengasih, Mencium Anak-Anak, serta Adab dan Kebaktian Orang Tua untuk Anak – Hadits 88-93 – Kitab Adabul Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)

By  |  pukul 9:40 pm

Terakhir diperbaharui: Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 6:12 am

Tautan: https://rodja.id/4fv

Ceramah oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

Pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad sebelumnya telah menyelesaikan pembahasan beberapa bab, di antaranya Bab Barangsiapa yang Berangan-Angan Semua Anak Perempuannya Mati, Bab Anak adalah Penyebab Sifat Kikir dan Pengecut, Bab Membawa Anak Kecil di Pundak, serta Bab Anak adalah Penyejuk Mata, yaitu pembahasan yang diambil dari Hadits 83-87. Ceramah kali ini melanjutkan kepada hadits berikutnya, yaitu Hadits 88-93, yaitu:
1. Bab Barangsiapa yang Mendoakan Sahabatnya agar Diperbanyak Harta dan Anak (Bab ke-48),
2. Bab Ibunda-Ibunda yang Pengasih (Bab ke-49),
3. Bab Mencium Anak-Anak (Bab ke-50), serta
4.
Bab Adab dan Kebaktian Orang Tua untuk Anak (Bab ke-51).
Ceramah ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah di Radio Rodja pada Senin malam, 8 Rabi’ul Awwal 1436 / 29 Desember 2014.

[sc:status-adabul-mufrad-ustadz-syafiq-riza-basalamah-2014]

Ringkasan Kajian Kitab Adabul Mufrad

Bab ke-48: Bab Barangsiapa yang Mendoakan Sahabatnya agar Diperbanyak Harta dan Anak (باب من دعا لصاحبه أن أكثِر ماله وولده)

[06:53]

Hadits ke-88: Doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk Anas Radhiyallahu ‘anhu

دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا ، وَمَا هُوَ إِلا أَنَا وَأُمِّي وَأُمُّ حَرَامٍ خَالَتِي ، إِذْ دَخَلَ عَلَيْنَا ، فَقَالَ لَنَا : أَلا أُصَلِّي بِكُمْ ؟ وَذَاكَ فِي غَيْرِ وَقْتِ صَلاةٍ ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ : فَأَيْنَ جَعَلَ أَنَسًا مِنْهُ ؟ فَقَالَ : جَعَلَهُ عَنْ يَمِينِهِ ؟ ثُمَّ صَلَّى بِنَا ، ثُمَّ دَعَا لَنَا أَهْلَ الْبَيْتِ بِكُلِّ خَيْرٍ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَقَالَتْ أُمِّي : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، خُوَيْدِمُكَ ، ادْعُ اللَّهَ لَهُ ، فَدَعَا لِي بِكُلِّ خَيْرٍ ، كَانَ فِي آخِرِ دُعَائِهِ ، أَنْ قَالَ : اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ

Baca Juga:
Pentingnya Memahami Maksud Orang Lain yang Terkandung dalam Ucapannya - Kitab Fiqhul Akhlaq (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)

“Aku pernah masuk menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari. Ketika itu di rumah, tidak ada orang kecuali aku, ibuku, dan Ummu Haram, yaitu bibiku. Ketika Rasulullah masuk menemui kami, beliau berkata, “Maukah kalian aku mendirikan shalat bersama kalian?” Ketika itu bukan masuk waktu shalat. (Jadi, shalat yang ditawarkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam adalah shalat sunnah.) Ada yang bertanya, “Di mana Anas radhiyallahu ‘anhu diletakkan oleh Rasulullah?” Lalu dijawab, “Anas ketika itu diletakkan di sebelah kanannya.” (Adapun Ummu Sulaim dan Ummu Haram di belakang.) Kemudian Rasulullah shalat dengan kami, lalu Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa buat kami, seisi rumah, dengan semua kebaikan, baik kebaikan dunia ataupun akhirat. Ibuku (Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha) berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, pembantu kecilmu (Anas), doakan dia kepada Allah untuk dia.” Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan untukku dengan segala kebaikan. Di penghujung doanya, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Ya Allah, banyakkan hartanya dan anaknya serta berkahi dia.””

Bab ke-49: Bab Ibunda-Ibunda yang Pengasih (باب الوالدات رحيمات)

[18:20]

Hadits ke-89:

Bakar bin ‘Abdillah Al-Muzani meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

جَاءَتِ امْرَأَةٌ إِلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، فَأَعْطَتْهَا عَائِشَةُ ثَلاثَ تَمَرَاتٍ ، فَأَعْطَتْ كُلَّ صَبِيٍّ لَهَا تَمْرَةً ، وَأَمْسَكَتْ لِنَفْسِهَا تَمْرَةً ، فَأَكَلَ الصِّبْيَانُ التَّمْرَتَيْنِ وَنَظَرَا إِلَى أُمِّهِمَا ، فَعَمَدَتْ إِلَى التَّمْرَةِ فَشَقَّتْهَا ، فَأَعْطَتْ كُلَّ صَبِيٍّ نِصْفَ تَمْرَةٍ ، فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ ، فَقَالَ : وَمَا يُعْجِبُكَ مِنْ ذَلِكَ ؟ لَقَدْ رَحِمَهَا اللَّهُ بِرَحْمَتِهَا صَبِيَّيْهَا

Baca Juga:
Jangan Matikan Bakat Remaja Putri

“Pernah suatu hari ada seorang wanita datang ke rumah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. (Datang meminta-minta, dan dia ketika itu membawa dua anaknya.) Maka ‘Aisyah radhiyallahu Ta’ala ‘anha memberikan kepadanya 3 butir kurma (karena hanya itulah yang ada di rumah Rasulullah). Ibu tersebut memberi masing-masing anaknya 1 butir kurma, dan dia menyimpan 1 butir untuk dirinya. Dua anak itu langsung melahap 2 butir kurma, setelah itu maka kedua anak itu melihat kepada ibundanya (yang masih memegang 1 kurma). Sang ibu memegang kurma. kemudian membelahnya, lalu memberikan kepada setiap anaknya setengah kurma. Kemudian datanglah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan ‘Aisyah bercerita kepada beliau (tentang kisah ibu dan 2 anak itu). Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dan apa saja yang membuatmu heran dari perbuatan tersebut, sungguh Allah telah merahmati wanita itu disebabkan kasih sayangnya kepada anaknya.””

Bab ke-50: Bab Mencium Anak-Anak (باب قبلة الصبيان)

[33:23]

Hadits ke-90: Mencium Anak-Anak Kecil

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata:

جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : أَتُقَبِّلُونَ صِبْيَانَكُمْ ؟ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ ؟

“Pernah datang seorang Arab Badui kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Orang Badui itu mengatakan, “Apakah kalian mencium anak-anak kecil kalian? Di masyarakat kita, tidak ada mencium anak-anak kecil.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apa yang bisa aku perbuat untukmu apabila Allah telah mencabut dari hatimu rahmat.”

Baca Juga:
Kedermawanan Jiwa dan Kikir - Bab 136-137 - Hadits 276-281 - Kitab Al-Adab Al-Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)

Bab ke-51: Bab Adab dan Kebaktian Orang Tua untuk Anak (باب أدب الوالد وبره لولده)

[44:05]

Hadits ke-92: Keshalihan dari Allah dan Adab dari Orang Tua (Atsar Dha’if)

Dari Numair bin Aus, dia berkata:

كَانُوا يَقُولُونَ : الصَّلاحُ مِنَ اللَّهِ ، وَالأَدَبُ مِنَ الآبَاءِ

“Dahulu orang-orang itu mengatakan, “Keshalihan itu berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapun adab (pendidikan) itu dari orang tua.””

Atsar ini sanadnya dha’if, akan tetapi maknanya shahih.

Hadits ke-93:

Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma:

أَنَّ أَبَاهُ انْطَلَقَ بِهِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْمِلُهُ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنِّي أُشْهِدُكَ أَنِّي قَدْ نَحَلْتُ النُّعْمَانَ كَذَا وَكَذَا ، فَقَالَ : أَكُلَّ وَلَدَكَ نَحَلْتَ ؟ قَالَ : لا ، قَالَ : فَأَشْهِدْ غَيْرِي ، ثُمَّ قَالَ : أَلَيْسَ يَسُرُّكَ أَنْ يَكُونُوا فِي الْبِرِّ سَوَاءً ؟ قَالَ : بَلَى ، قَالَ : فَلا إِذًا ” ، قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْبُخَارِيُّ : لَيْسَ الشَّهَادَةُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُخْصَةً

“Bahwa bapaknya pernah pergi ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membawanya, Basyir berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku ingin menjadikan engkau saksi, bahwa aku telah menghibahkan untuk Nu’man ini seperti ini dan seperti ini.” (Disebutkan bahwasanya yang dihibahkan adalah seorang budak.) Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apakah semua anakmu itu engkau beri sama?” Basyir menjawab, “Tidak,” maka Rasul berkata, “Carilah saksi selain aku,” kemudian beliau berkata, “Bukankah engkau itu ingin semua anakmu sama-sama berbakti kepadamu?” Basyir berkata, “Iya,” maka Rasulullah berkata, “(Jika engkau ingin semuanya sama berbakti kepadamu,) maka jangan lakukan itu!””

Baca Juga:
Menanamkan Iman Kepada Malaikat Kepada Anak

Pembahasan seputar akhlak dan adab ini serasa tiada berujung, namun setelah kita menyimak pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad ini, niscaya semakin memperluas pengetahuan kita akan akhlak mulia yang dicontohkan oleh Islam.

Download Rekaman Kajian Kitab Adabul Mufrad: Bab Barangsiapa yang Mendoakan Sahabatnya agar Diperbanyak Harta dan Anak, Bab Ibunda-Ibunda yang Pengasih, Bab Mencium Anak-Anak, serta Bab Adab dan Kebaktian Orang Tua untuk Anak (Hadits 88-93)

Download dan share yuk pembahasan kitab hadits karya Al-Imam Bukhari ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga kita mendapat pahala yang banyak dengan menyebarkan kebaikan ini, sehingga Muslimin lainnya dapat mengenal dan mengamalkan kebaikan-kebaikan ini.

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.